Permasalahan arah kiblat pernah terjadi di Masjid Al-Ishlahiyah Lambhuk Banda Aceh. Masjid ini merupakan masjid yang memiliki nilai sejarah tersendiri karena merupakan masjid rintisan Ulama kharismatik Aceh yaitu Abu Lambuk. Masjid ini juga muncul permasalahan terkait arah kiblatnya yang pernah diukur oleh tim dari Kementerian Agama. Skripsi ini mengambil dua rumusan masalah. Pertama, Bagaimana penetapan arah kiblat Masjid Al-Ishlahiyah Lambhuk menurut Kementerian Agama Provinsi Aceh. Kedua, Bagaimana respon masyarakat Lambhuk terhadap arah kiblat Masjid Al-Ishlahiyah yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Provinsi Aceh.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan fokus kajian lapangan (field research), karena dalam penelitian ini mengulas terkait kondisi arah kiblat Masjid Al-Ishlahiyah Lambhuk dan juga metode-metode yang digunakan Kementerian Agama Provinsi Aceh dalam penetapan arah kiblat di Masjid Al-Ishlahiyah Lambhuk. Data primer dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung di Masjid Al-Ishlahiyah Lambhuk. Kemudian data sekunder didapat dari berbagai tulisan dan dokumen yang terkait dengan Masjid Al-Ishlahiyah Lambhuk. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan pendekatan yaitu pendekatan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil temuan dalam penelitian ini yaitu; Pertama, Penetapan arah kiblat di Masjid Al-Ishlahiyah Gampong Lambhuk telah dilakukan oleh Kementerian Agama Provinsi Aceh, akan tetapi terjadi penolakan dari masyarakat terkait penentuan arah kiblat yang diukur oleh Kementerian Agama. Sehingga Kementerian Agama Provinsi Aceh tidak mengeluarkan sertifikat Arah kiblat untuk Masjid Al-Ishlahiyah Lambhuk. Kedua, Hasil wawancara terhadap respon masyarakat yang ditujukan kepada tokoh masyarakat, jamaah, dan masyarakat sekitar masjid menunjukkan perbedaan pendapat, ada yang mendukung dan menolak perubahan arah kiblat Masjid Al-Ishlahiyah Lambhuk yang melenceng.