Adanya peraturan walikota Semarang Nomor 79 Tahun 2020 pasal 1 tentang Pendidikan Anak Usia Dini Wajib 1 (satu) Tahun Pra Sekolah Dasar mengharapkan anak- anak yang berumur 0-6 tahun dapat berkembang secara optimal dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan anak baik melalui jalur pendidikan formal/ nonformal. Keberhasilan pencapaian tujuan tersebut bergantung pada kapabilitas SDM yaitu pendidik atau guru, keberhasilan seorang guru dilihat dari kinerjanya. Faktor kinerja dalam aspek individu antra lain efikasi diri dan motivasi mengajar guru PAUD. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris korelsi antara efikasi diri dan motivasi mengajar dengan kinerja guru PAUD di Kecamatan Gayamsari Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasional. Sampel dalam penelitian ini adalah 97 guru PAUD (KB-TK) di Kecamatan Gayamsari Semarang. Alat ukur yang digunakan, yaitu dokumentasi dan skala efikasi diri, skala motivasi mengajar. Kemudian teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi berganda (multiple correlation) dengan menggunakan SPSS versi 21 for windows. Hasil penelitian ini menunjukan adanya korelasi antara efikasi diri dan motivasi mengajar denga kinerja guru PAUD Kecamatan Gayamsari Semarang dengan signifikans 0,00< 0,05 dan dengan nilai koefisiensi sebesar 0,554. Bagi peneliti selanjutnya yang memiliki ketertarikan dengan topik yang sama, diharapkan lebih memperluas pembahasan, tata bahasa, dan variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru.

ABSTRACT:
The existence of the Semarang mayor's regulation Number 79 of 2020 article 1 concerning Compulsory 1 (one) Year Pre-Elementary Early Childhood Education expects that children aged 0-6 years can develop optimally with the stages of child development and growth both through formal / non-formal education. The success of achieving these goals depends on the capabilities of human resources, namely educators or teachers, the success of a teacher can be seen from his performance. Performance factors in individual aspects include self-efficacy and motivation to teach PAUD teachers. Therefore, this study aims to empirically test the correlation between self-efficacy and motivation to teach with the performance of PAUD teachers in Gayamsari District, Semarang. This study uses a quantitative approach with a correlational type. The sample in this study were 97 PAUD (KB-TK) teachers in Gayamsari District, Semarang. Measuring tools used, namely documentation and self-efficacy scale, teaching motivation scale. Then the data analysis technique used was multiple correlation techniques using SPSS version 21 for windows. The results of this study indicate a correlation between self-efficacy and motivation to teach with the performance of PAUD teachers in Gayamsari District, Semarang with a significance of 0.00 <0.05 and a coefficient value of 0.554. For future researchers who have an interest in the same topic, it is hoped that it will further expand the discussion, grammar, and other variables that affect teacher performance.