Paradigma pembelajaran abad 21 menuntut siswa memiliki keterampilan 4C meliputi creativity, critical thinking, collaboration, dan communication. Keterampilan belajar berpikir kritis (critical thinking) yang telah dikembangkan dapat diperoleh dengan melatih kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Pentingnya keterampilan 4C diiringi dengan tema abad 21 salah satunya literasi kesehatan. Penelitian ini menerapkan model SSI-TL untuk melatih kemampuan argumentasi ilmiah dan literasi kesehatan. Tujuan penelitian untuk 1) menganalisis pengaruh model SSI-TL terhadap kemampuan argumentasi ilmiah siswa pada materi sistem koordinasi, 2) menganalisis pengaruh SSI-TL terhadap literasi kesehatan siswa pada materi sistem koordinasi. Metode penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan teknik sampling purposive sampling, didapatkan sampel kelas XI MIPA 8 (eksperimen) dan XI MIPA 10 (kontrol). Instrumen yang digunakan pada argumentasi ilmiah adalah tes, sedangkan literasi kesehatan menggunakan kuesioner HLS EU Q16. Uji hipotesis menggunakan uji anacova. Berdasarkan hasil penelitian, menujukkan bahwa 1) penerapan model SSI-TL berpengaruh terhadap kemampuan argumentasi ilmiah siswa. Hal ini dibuktikan pada uji anacova dengan nilai signifikansi 0,039 < 0,05, Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada beda kemampuan argumentasi ilmiah siswa setelah penerapan model SSI-TL. 2) Penerapan model SSI-TL berpengaruh terhadap kemampuan literasi kesehatan siswa. Hal ini dibuktikan pada uji anacova dengan nilai signifikansi 0,012 < 0,05, Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada beda literasi kesehatan sisea setelah penerapan model SSI-TL.