Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan memecahkan masalah berdasarkan tahapan polya. Analisis ini untuk mengetahui tahapan polya yang dicapai siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Uji validitas dan realibitas menunjukkan bahwa instrumen valid dan reliabel. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas X MIPA 3. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes yang mana untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah siswa dan wawancara untuk mengetahui lebih mendalam tahapan analisis siswa berdasarkan tahapan polya. Hasil tes diukur menggunakan Sofware Winstep, untuk mengetahui analisis siswa pada kategori skor tinggi, sedang atau rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dalam satu kelas memperoleh skor tinggi dan skor rendah berdasarkan analisis berbantuan dengan Software Winstep. Wawancara juga dilakukan pada tiap kategori, pada kategori tinggi subjek mampu pada tahapan memhami masalah, merencanakan penyelesaian dan melaksanakan penyelesaian. Pada kategori rendah siswa hanya dapat mencapai memahami masalah. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan memecahkan masalah fisika pada materi gerak melingkar di SMA Kesatrian 1 Semarang dengan tahapan polya masih tergolong rendah.

ABSTRACT:
This research aims to analyze problem-solving abilities based on Polya's stages. The analysis is conducted to determine the stages of Polya that students have achieved. This type of research adopts a qualitative approach. Validity and reliability tests indicate that the instrument used is valid and reliable. The research subjects are students from X MIPA 3 class. Data collection techniques involve a test to assess students' problem-solving abilities and interviews to gain deeper insights into the students' analysis stages based on Polya's approach. Test results are measured using Winstep Software to determine the students' analysis in high, moderate, or low score categories.
The findings of this study show that students in the same class obtained both high and low scores based on the analysis assisted by Winstep Software. Interviews were also conducted for each category. In the high-scoring category, the subjects demonstrated their abilities in understanding the problems, planning the solutions, and executing the solutions. In the low-scoring category, students could only reach an understanding of the problems. It can be concluded that the problem-solving skills of physics on circular motion material at Kesatrian 1 Semarang High School are still relatively low based on Polya's stages.