Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 9 Semarang yang masih di bawah KKM. Peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Auditory, Intellectual, dan Repetition (AIR) dengan pendekatan Trade A Problem (TAP) terhadap hasil belajar kognitif peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-test only control design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah post-test berupa soal uraian. Uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas dan homogenitas. Untuk uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk dan uji homogenitas menggunakan uji Fisher. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan taraf signifikan 5% diperoleh rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen (X_1 ) ̅=83,18 dan rata-rata kelas kontrol (X_2 ) ̅=68,36. Sedangkan hasil perhitungan dengan n_1=36 dan n_2=36 diperoleh t_hitung=4,479 dan t_tabel=1,6669. Karena t_hitung>t_tabel maka H_0 ditolak dan H_1 diterima. Berarti rata-rata hasil belajar kognitif pada materi barisan aritmatika dan geometri menggunakan model pembelajaran Auditory, Intellectual dan Repetition (AIR) dengan pendekatan Trade A Problem (TAP) pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata pembelajaran metode ceramah kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Auditory, Intellectual dan Repetition (AIR) dengan pendekatan Trade A Problem (TAP) efektif terhadap hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 9 Semarang materi barisan aritmatika dan geometri.