Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penalaran matematis siswa di MA NU Assalam Kudus yang masih rendah dalam indikator memberikan alasan/bukti terhadap solusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penalaran matematis siswa dalam membuktikan kesamaan dan ketidaksamaan induksi matematika ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS I berjumlah 31 siswa yang selanjutnya diambil 4 siswa yang masing-masing mewakili gaya kognitif field dependent dan field independent untuk dijadikan subjek tes tertulis dan wawancara. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini berupa tes GEFT, tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan penalaran matematis siswa field dependent pada materi kesamaan masih kurang dalam membuktikan n = k + 1 dan pada ketidaksamaan belum bisa membuktikan n = k + 1. Kemudian penalaran matematis siswa field independent pada materi kesamaan telah memenuhi indikator penalaran matematis. Namun, terdapat beberapa kesalahan simbol matematika. Sedangkan pada materi ketidaksamaan masih kurang karena belum memenuhi indikator menarik kesimpulan pernyataan. Hasil lain yang ditemukan adalah siswa field independent kontradiksi dengan teori Witkin yaitu memiliki gaya belajar berkelompok dan terpengaruhi lingkungan. Namun diperkuat oleh teori Erik Erikson bahwa manusia akan tumbuh sejalan dengan lingkungan baru untuk menyesuaikan situasi di sekitarnya.