Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pelaksanaan supervisi klinis dan implikasinya dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik, kepala sekolah masih menemukan adanya kendala dan temuan masalah yang dialami oleh guru. Adapun masalah yang ditemukan seperti kurangnya guru dalam mengenal karakteristik peserta didik dalam hal penguasaan kelas dan komunikasi dengan peserta didik, serta kurangnya guru dalam menyiapkan media pembelajaran. Sehingga hal tersebut yang menjadi fokus utama kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi klinis. Penelitian ini dilakukan di SDIT Insan Mulia Semarang yang terletak di Jl. Bringin Raya, Kampung Pungkruk RT. 05/ RW. 09, Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif, menggunakan pendekatan wawancara dengan informan Kepala Sekolah dan Guru kelas SDIT Insan Mulia Semarang, kemudian observasi lapangan dan data dokumentasi dari Sekolah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi klinis di SDIT Insan Mulia Semarang dilaksanakan dengan 3 tahapan yaitu, (1)Tahap Pelaksanaan, (2) Tahap Pengamatan, (3)Tahap Pertemuan Balikan. Pelaksanaannya dilakukan dalam satu semester penuh dimulai dari perencanaan diawal semester, sampai evaluasi di akhir semester. Supervisi klinis ini menjadi salah satu upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Selain itu upaya lain yang dilakukan adalah dengan mengikut sertakan guru ke berbagai pelatihan atau workshop yang dapat mendukung untuk mengembangkan kompetensinya, sehingga dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan lebih profesional.