Produksi gula aren merupakan salah satu komoditas unggulan di sektor perkebunan yang menjadi sumber mata pencaharian penting bagi para pelaku di sentra produksinya. Salah satu sentra produksi gula aren di Kabupaten Semarang yaitu terletak di Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru. Desa Kemambang merupakan desa yang memiliki kekayaan alam yang tersedia dengan banyaknya pepohonan yang tumbuh subur salah satunya yaitu pohon aren. Fenomena yang terjadi merupakan kegiatan yang dilakukan setiap hari oleh masyarakat Desa Kemambang. Dilihat dari hubungan antar individu, produksi gula aren melakukkan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, sehingga dengan adanya jejaring sosial dapat dimanfaatkan pada setiap aktor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai pelaku produksi gula aren dalam jejaring sosial serta bagaimana kegiatan tersebut memberikan dampak dari sustainabilitas pengolahan gula aren di Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang didapatkan dalam penelitian ini berseumber dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder didapatkan dari pihak yang terkait dengan berbentuk laporan atau dokumen. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teori Jejaring Sosial dari Marin & Wellman dengan menggunakan tiga konsep yaitu jaringan, relasi dan hubungan dalam konteks relasional.
Pengolahan gula aren yang dilakukan sejak lama oleh masyarakat sekitar yang melibatkan beberapa aktor untuk mencapai tujuan yang sama. Kegiatan tersebut, didasari dengan adanya potensi unggulan terutama disektor perkebunan, pertanian dan industri rumah tangga. Dengan adanya potensi unggulan masyarakat sekitar mempertahankan yang berada di wilayah desa tersebut. Selain itu, kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat didasari dengan beberapa faktor yaitu lingkungan dan ekonomi. Pada kegiatan pengolahan gula melibatkan beberapa aktor yang mempunyai peran masing-masing dalam melakukan kegiatan tersebut. Pada kegiatan tersebut suami atau laki-laki mempunyai peran untuk mengambil air nira, istri atau perempuan mempunyai peran untuk mengolah air nira yang sudah terkumpul menjadi gula aren dan untuk pendistribusian dilakukan oleh pihak anak atau pihak menantu. Dalam kegiatan pengolahan gula aren juga menimbulkan beberapa dampak. Dampak yang ditimbulkan antara lain yaitu dampak ekonomi dan dampak lingkungan bagi masyarakat seperti pada pengambilan air nira dan pengolahan gula aren. Adanya fenomena tersebut menjadikan para pelaku usaha gula aren mempertahankan potensi unggulan di Desa Kemambang.

ABSTRACT:
Palm sugar production is one of the leading commodities in the plantation sector which is an important source of livelihood for actors in the production center. One of the palm sugar production centers in Semarang Regency is located in Kemambang Village, Banyubiru District. Kemambang Village is a village that has natural wealth available with many trees that grow abundantly, one of which is the sugar palm tree. The phenomenon that occurs is an activity carried out every day by the people of Kemambang Village. Judging from the relationship between individuals, palm sugar production involves cooperation to achieve the same goal, so that the existence of social networks can be utilized by each actor. Therefore, this research aims to find out about palm sugar production actors in social networks and how these activities have an impact on the sustainability of palm sugar processing in Kemambang Village, Banyubiru District.
This research uses qualitative research methods with a descriptive approach. The data obtained in this research comes from primary and secondary data. Primary data was obtained from observations, interviews and documentation. Meanwhile, secondary data is obtained from related parties in the form of reports or documents. In this research, the author uses Social Network theory from Marin & Wellman using three concepts, namely networks, relationships and relationships in a relational context.
Palm sugar processing has been carried out for a long time by the local community involving several actors to achieve the same goal. This activity is based on superior potential, especially in the plantation, agriculture and home industry sectors. With the superior potential of the surrounding community to maintain those in the village area. Apart from that, the activities carried out by the community are based on several factors, namely the environment and the economy. Sugar processing activities involve several actors who have their respective roles in carrying out these activities. In this activity, the husband or man has the role of collecting the sap water, the wife or woman has the role of processing the collected sap water into palm sugar and the distribution is carried out by the children or in-laws. Palm sugar processing activities also cause several impacts. The impacts caused include economic impacts and environmental impacts for the community, such as in extracting sap water and processing palm sugar. The existence of this phenomenon makes palm sugar business actors maintain superior potential in Kemambang Village.