Penelitian ini membahas bagaimana tanda komodifikasi agama yang terdapat dalam iklan Youtube program Sidaq. Seiring berkembangnya teknologi, iklan juga mengalami perubahan. Iklan berkembang semakin eksis menjadi periklanan online, di mana pemasaran sebuah produk maupun jasa tidak lagi hanya melalui televisi namun dapat kita jumpai kapanpun dan di manapun melalui media online yang salah satunya merupakan platform youtube. Peneliti melakukan analisis terhadap iklan youtube program Sidaq yang berjudul “Cukup 10 Ribu Per Pekan Insyallah Dapat Pahala Penghafal Al-Qur’an”, “UAS Dukung Program Sidaq Surgakan Al-Qur’an Dengan Al-Qur’an” dan “Dengan 10 Rbu Dapatkan Pahala Penghafal Quran Dengan Dukung Gerakan Sidaq”. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini didasarkan pada model iklan yang terdapat dari tokoh-tokoh agama Islam dan disertai dengan adanya tanda-tanda agama Islam yang digunakan, sehingga tanda-tanda agam Islam yang terdapat dalam iklan tersebut menjadi sebuah komoditas dan agama mengalami pergeseran nilai fungsi menjadi nilai tukar atau biasa disebut dengan komodifikasi agama.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana tanda komodifikasi agama pada iklan lembaga filantropi Islam dalam program Sidaq?”, dengan tujuan untuk mengetahui tanda komodifikasi agama dalam iklan program Sidaq. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis Semiotika oleh Charles Sanders Peirce, dengan pengumpulan data berupa dokumentasi dari tayangan iklan-iklan tersebut. Hasil yang didapat dari penelitian yaitu bahwa ditemukan tanda-tanda komodifikasi agama dalam iklan youtube program Sidaq yang menggunakan simbol-simbol agama Islam sebagai pemasaran programnya, antara lain: ayat Al-Qur’an, Ustadz sebagai mode iklan, Santri penghafal Qur’an, dan santri yang digambarkan mengalami kelaparan dan kekurangan gizi.