Peran dedifinisikan sebagai aktifitas tertentu yang diikuti, atau dilakukan oleh seorang yang memiliki posisi sosial di dalam organisasi. Pemberdayaan juga dapat diartikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh individu, kelompok, dan masyarakat luas agar mereka memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungannya agar dapat memenuhi keinginan-keinginannya, termasuk aksebilitasnya terhadap sumber daya yang terkait dengan pekerjaanya, aktivitas sosialnya, dan lain-lain. Lembaga seharusnya melakukan peran aktif dalam pemberdayaan terhadap kelompok rentan dalam penelitian ini yaitu kelompok difabel. Penelitian ini fokus pada dua permasalahan: 1) Bagaimana peran Daarut Tauhiid Peduli dalam pemberdayaan difabel melalui usaha Abon Lele di Yayasan Disabilitas Tangguh, dan 2) Bagaimana hasil pemberdayaan difabel melalui usaha Abon Lele oleh Daarut Tauhiid Peduli di Yayasan Disabilitas Tangguh.
Untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah tersebut, penelitian ini menggunkan metode penelitian kulitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul peneliti menggunakan teknik analisa seperti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk proses penganalisaan data.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Peran oleh Daarut Tauhiid Peduli adalah dengan memberikan modal melakukan usaha kepada Yayasan Disabilitas Tangguh, serta pendampingan berkala setiap minggu dalam rangka memantau perkembangan dan mengatasi problematika yang terjadi selama pelaksanaan pemberdayaan. Hasil pemberdayaan difabel oleh Daarut Tauhiid Peduli yakni, kaum difabel merasakan manfaat baik berupa penambahan pemasukan, skill membuat abon lele dan mengurangi angka pengangguran.