Pengajaran bahasa Arab pada siswa Madrasah Tsanawiyah menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan yang mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Peneliti telah menganggap hasil nilai rapor para siswa MTsN 2 Kudus di dalam mata pelajaran Bahasa Arab yang cukup bagus. Pembelajaran-pun bisa dikatakan sukses dalam mencapai tujuannya dengan berkat metode yang tepat. Penelitian ini membahas mengenai penerapan metode bermain pembelajaran bahasa Arab di MTsN 2 Kudus dan relevansi mengenai tingkat keberhasilan dari penerapan metode bermain dalam pembelajaran bahasa Arab dari sisi siswa dan guru. Metode yang digunakan di MTsN 2 Kudus dalam pembelajaran bahasa Arab, khususnya di kelas VIII adalah menggunakan metode bermain dalam menciptakan lingkungan bahasa.
Peneliti telah menggunakan metode kualitatif di dalam penelitian ini. Pengertian penelitian kualitatif secara istilah adalah penelitian dengan metode pengumpulan data dari seluruh pengamatan terhadap partisipan dan wawancara mendalam sebagai metode utama di dalam pengumpulan data. Peneliti telah mengumpulkan data untuk memperoleh berbagai informasi tentang penerapan metode bermain di dalam pembelajaran bahasa Arab untuk mempromosikan pencapaian pendidikan dan kegiatan siswa dari guru bahasa Arab.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode bermain dalam pembelajaran Bahasa Arab di MTsN 2 Kudus berhasil meningkatkan kemampuan dan hasil belajar para siswa-siswinya. Peneliti telah memberikan angket pendapat serta melaksanakan wawancara, pre-test, dan post-test. Observasi juga telah dilakukan. Secara keseluruhan, kebanyakan siswa mengungkapkan perasaan senang dan tidak adanya rasa bosan ketika guru menerapkan metode bermain tersebut saat pembelajaran. Meski hasil pre-test dan post-test yang sedikit di atas nilai KKM, namun hasil tersebut merupakan hasil murni dan penggambaran hasil gabungan kedua kelas yang terdiri dengan para siswa-siswi yang berbagai macam di dalamnya.
Peneliti memberikan saran untuk guru Bahasa Arab dan para siswa. Peneliti berharap agar guru Bahasa Arab membuat waktu khusus bagi para siswa untuk berbicara dengan teman mereka, seperti dua hari dalam seminggu. Tujuannya adalah untuk melatih keterampilan berbicara para siswa sehingga meningkatkan metode bermain peran saat pembelajaran Bahasa Arab. Peneliti juga berharap agar para siswa sering berlatih berbicara dengan menggunakan Bahasa Arab seperti percakapan dengan teman agar melatih keterampilan berbicara.