Masjid Tua Al-Mubarok (Masjid Pangeran Kuningan) merupakan salah satu masjid tertua di kota Jakarta yang berusia 500 tahun. Arah kiblat pada masjid ini mengalami kemelencengan sehingga perlu dilakukan akurasi arah kiblat kembali.
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka ada beberapa rumusan masalah yang penulis kaji yakni tentang akurasi arah kiblat Masjid Tua Al-Mubarok (Masjid Pangeran Kuningan) saat ini serta respon masyakarat Kampung Kuningan terhadap kemungkinan adanya perubahan arah kiblat Masjid Tua Al-Mubarok (Masjid Pangeran Kuningan).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat lapangan (field research) dengan pendekatan ilmu falak dan sosiologi. Sumber data penelitian ini berupa pengamatan (observasi) secara langsung di Masjid Tua Al-Mubarok dan wawancara kepada masyarakat Kampung Kuningan. Sumber data lainnya berupa literasi-literasi yang berkaitan dengan arah kiblat Masjid Tua Al-Mubarok (Masjid Pangeran Kuningan). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data tersebut yakni observasi, wawancara dan dokumentasi yang dianalisis dengan metode analisis verifikatif dan sosiologis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa arah kiblat Masjid Tua Al-Mubarok (Masjid Pangeran Kuningan) kurang akurat. Hal ini berdasarkan hasil pengukuran arah kiblat Masjid Tua Al- Mubarok (Masjid Pangeran Kuningan) dengan menggunakan theodolite dengan kemelencengan sebesar 11° 41’ 00.23” kurang ke utara dan metode rashdul kiblat lokal dengan kemelencengan arah kiblat sebesar 11° 29’ 47.63” kurang ke utara. Ada masyarakat yang setuju dan tidak setuju terhadap pengukuran dan perubahan arah kiblat tersebut.