Koordinat yang umum diketahui dan digunakan dalam perhitungan arah kiblat adalah koordinat geografis. Namun dalam perhitungan arah kiblat metode vincenty yang mengasumsikan bentuk Bumi sebagai ellips koordinat yang digunakan adalah koordinat geodetik yang diperoleh dari GPS tipe geodetik. Sehingga persoalan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana metode dan akurasi perhitungan arah kiblat dengan lintang geodetik dan geografis menggunakan teori vincenty.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan jenis kajian penelitian kepustakaan (library research), dimana data primernya adalah jurnal online lama tahun 1975 karya Theddaus Vincenty dengan judul Direct and Inverse Solutions of Geodesics on the Ellipsoid with Application of Nestes Equations dan Geodetic Inverse Solution Between Antipodal Points sementara data sekundernya adalah data koordinat tempat geodetik dan geografis serta koordinat Ka’bah geografis. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif-komparatif.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, dalam metode perhitungan arah kiblat vincenty, nilai koordinat lintang baik tempat maupun Ka’bah harus dilakukan koreksi ellipsoid terlebih dahulu. Selain itu juga dilakukan iterasi (pengulangan perhitungan) sampai selisih nilai L (beda bujur) memperoleh hasil 0.00000. Kemudian berdasarkan iterasi terakhir dimana selisih nilai L memperoleh hasil 0.00000 tersebut digunakan sebagai data dalam perhitungan jarak, azimuth dan sudut arah kiblat. Kedua, perhitungan vincenty dengan lintang geodetik dan geografis pada titik Masjid Kampus 3 UIN Walisongo memiliki selisih 1.7” busur dan pada titik Planetarium UIN Walisongo memiliki selisih 1.5” busur. Hasil perhitungan ini dipengaruhi oleh faktor penggunaan data koordinat Ka’bah geografis, sehingga tidak menutup kemungkinan apabila hasil perhitungan akan mmeperoleh hasil yang berbeda jika data koordinat Ka’bah yang digunakan geodetik. Sehingga penerapan penggunaan lintang geodetik dan geografis dalam perhitungan vincenty ini belum dapat dikatakan akurat sepenuhnya karena adanya ketimpangan data.