Jamur Candida albicans merupakan penyebab utama penyakit kandidiasis pada kulit, mukosa, atau selaput lendir, dan organ dalam manusia. Antijamur sintetik telah dikenal sebagai obat untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan jamur. Namun jika digunakan dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi jamur. Alternatif untuk mengganti antijamur sintetik yaitu dengan menggunakan bahan alam. Kulit bawang merah merupakan limbah dari bawang merah yang masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Pada penelitian ini sampel ekstrak etanol kulit bawang merah dihitung redemennya, serta dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antijamur pada jamur Candida albicans. Pada penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol kulit bawang merah diperoleh rendemen sebesar 6,98%. Hasil uji fitokimia menunjukan bahwa ekstrak etanol kulit bawang merah mengandung metabolit sekunder flavonoid, steroid, tanin dan saponin. Uji aktivitas antijamur dilakukan menggunakan metode kertas cakram dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol kulit bawang merah sebesar 0,625%, 1,25%, 2,5%, 5%, dan 10% (b/v) serta dilakukan 2 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol kulit bawang merah tidak menunjukan adanya aktivitas antijamur terhadap Candida albicans.