Dalam menjalanlan perekonomian masyarakat, kini pemerintah menerbitkan program modal kerja dan investasi yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan kepada lembaga-lembaga keuangan perbankan baik itu syariah maupun konvensional. Realisasi penyaluran KUR per tahun bersamaan dengan jumlah debitur UMKM terus menunjukkan grafik positif dalam 5 tahun terakhir. Hampir semua perbankan menawarkan jasa perkreditan kepada nasabah termasuk Bank Syariah Indonesia yang menambahkan inisial IB dibelakangnnya yang menunjukkan bahwa produk tersebut adalah produk yang menggunakan prinsip syariah (Islamic). Dengan banyaknya bank yang menawarkan produk KUR, maka perlu menerapkan strategi pemasaran sesuai dengan kebijakan perbankan itu sendiri. Strategi pemasaran yang biasa diterapkan pihak perbankan adalah dengan cara promosi dan Word of Mouth (WOM). Strategi tersebut diharapkan mampu menarik minat nasabah untuk mengambil pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di BSI KCP Jatibarang.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Dengan populasi yaitu nasabah yang mngambil KUR di BSI KCP Jatibarang. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan melaui kuesioner sebanyak 81 Responden. Analisis data menggunakan uji validitas, realibitas, analisi regresi linier berganda, dan menggunakan ujian hipotesis yaitu uji F, uji T, dan koefsien determinasi.
Hasil peneitian yang diperoleh menunjukan bahwa Promosi dan Word Of Mouth secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pengambilan pembiayaan KUR di BSI KCP Jatibarang dengan F hitung = 4,238 dan signifikan 0,043. Secara parsial promosi tidak berpengaruh t-hitung = 1,063 dan signifikan 0,091. Sedangkan Word Of Mouth berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai t-hitung=2,358 dan signifikansi yaitu 0,036.