Sistem pendukung keputusan dapat digunakan untuk melakukan seleksi penerimaan nasabah dalam pengambilan pinjaman. Koperasi Amanah merupakan salah satu contoh koperasi simpan pinjam konvensional. Seleksi penerimaan pinjaman pada koperasi Amanah saat ini masih dilakukan secara manual sehingga menyebabkan adanya kendala dalam menentukan kelayakan seorang nasabah dalam mengambil pinjaman. Untuk menghasilkan sistem pendukung keputusan yang baik tentunya diperlukan sebuah algoritma seperti Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (Fuzzy-MADM). Metode yang terdapat dalam algoritma Fuzzy-MADM yaitu metode Weighted Product (WP) dan ELECTRE (Elimination Et Choix TRaduisant la realite).
Ada beberapa variabel kriteria yang digunakan dalam penentuan jumlah besaran nasabah dan beberapa alternatif yang dijadikan sebagai rekomendasi pinjaman nasabah. Kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu jaminan, aset berupa tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, penghasilan setiap bulan dan kedisiplinan. Metode Weighted Product (WP) dan ELECTRE (Elimination Et Choix TRaduisant la realite) dapat diterapkan dalam sistem pendukung keputusan kelayakan nasabah dalam pengambilan pinjaman. Berdasarkan kedua metode tersebut, diperoleh hasil yang sama yaitu hasil akhir nilai tertinggi yang didapat yaitu alternatif ke-2 menjadi pilihan yang terbaik dalam menentukan keputusan kelayakan pinjaman. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah layak mendapatkan pinjaman sebesar Rp 5.000.000 < X < Rp 10.000.000