Penelitian ini didasarkan pada rendahnya kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa kelas XII MAN 2 Kota Semarang khususnya pada materi dimensi tiga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model discovery learning berbantuan geogebra terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa pada materi dimensi tiga MAN 2 Kota Semarang tahun ajaran 2023/2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen berdesain posttest only control desain dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian yang digunakan adalah XII MIPA 6 sebagai kelas eksperimen dan XII MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Data penelitian dikumpulkan dengan metode tes dan angket yang kemudian dianalisis menggunakan statistik uji-t.
Berdasarkan analisis tahap akhir diperoleh hasil bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen 74,58 dan kelas kontrol 38,20 dari uji t independent t_hitung=11,75 >t_tabel=1,99 dan μ_1≠μ_2, maka H_0 ditolak dan H_1 diterima artinya terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk motivasi belajar di peroleh nilai rata-rata kelas eksperimen 80,10 dan kelas kontrol 74,34 , dengan nilai t_hitung=2,571>t_tabel=2,001,μ_1≠μ_2 , maka H_0 ditolak dan H_1 diterima artinya rata-rata motivasi belajar kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan geogebra lebih baik dari pada rata-rata kelas kontrol. Disimpulkan bahwa model discovery learning berbantuan geogebra efektif terhadap kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa pada materi dimensi tiga.