Kota Lasem merupakan kota yang memiliki batik yang menjadi daya tarik utama dibidang kerajinan daerah. Seiring berkembangnya teknologi dan zaman, makin sedikit pula jumlah masyarakat yang ingin mempelajarinya terutama bagi mereka dari kalangan generasi masa kini. Banyak masyarakat masa kini saat ini yang menginginkan sebuah tempat pembelajaran edukasi yang berfungsi juga sebagai tempat wisata. Dan galeri batik tulis Lasem yang dirancang menggunakan konsep Neo-Vernakular diharapkan bisa merespon permasalahan tersebut. Metode perancangan galeri ini menggunakan pendekatan Neo-Vernakular di mana bentuk arsitektur bangunan merupakan gabungan antara bangunan tradisional dengan sentuhan modern, agar dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat. Dalam proses perancangan akan dilakukan kajian teori terkait segala hal tentang pusat edukasi dan galeri yang berasal dari jurnal, makalah, standar-standar dan juga preseden bangunan lain. Selanjutnya, data-data yang didapat dianalisis dan dijadikan keputusan untuk membuat rancangan desain. Pusat Edukasi dan Galeri Batik Tulis Lasem ini dirancang dengan memiliki ruang-ruang yang berfungsi sebagai tempat edukatif seperti ruang tempat pembelajaran proses pembuatan batik, tempat pameran koleksi batik bersejarah, ruang workshop atau belajar membatik secara langsung. Bentuk gubahan masa dan bentuk fasad bangunan didesain dengan menggabungkan ciri khas Arsitektur bangunan Lasem yang merupakan bangunan berarsitektur Tiongkok peranakan Lasem dengan sentuhan modern agar lebih menarik baik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, tanpa menghilangkan ciri khas kota lama Lasem ini.