Penelitian ini berlatar belakang adanya perencanaan yang berbeda yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Rembang pada tahun 2011 yang berbeda dengan perencanaan tahun sebelumnya. Perencanaan tahun 2011 lebih cenderung “berani” dengan tidak menunggu Keputusan Presiden yang berkaitan dengan penentuan biaya bimbingan ibadah haji. Keberanian ini tentunya bukan tanpa resiko. Sebab tanpa adanya perencanaan yang matang, perubahan rencana tersebut rentan resiko. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini diajukan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah rencana penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama Kabupaten Rembang tahun 2011? 2) Bagaimanakah implementasi perencanaan penyelenggaraan ibadah haji di Kementerian Agama Kabupaten Rembang tahun 2011?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan yang mana pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisanya menggunakan kaidah analisa kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan yang dibuat oleh Seksi Garahajum Kemenag Rembang dalam koridor struktural organisasi dapat diidentikkan sebagai wujud protes terhadap keadaan yang terjadi dalam penyelenggaraan ibadah haji, khususnya yang berhubungan dengan Keppres terkait manasik haji. Sedangkan dalam konteks fungsi manajemen, langkah yang dibuat oleh Seksi Garahajum Kemenag Rembang tidak lebih merupakan langkah yang dilakukan untuk melakukan upaya perbaikan kinerja dan antisipasi datangnya permasalahan yang sama yang telah dialami pada tahun sebelumnya. Perencanaan yang ditetapkan oleh Seksi Garahajum Kemenag Rembang dalam penyelenggaraan haji tahun 2011 secara konteks implementasi telah memenuhi ketentuan langkah perencanaan. Evaluasi keadaan masa lalu dan yang akan datang serta persiapan-persiapan lainnya telah terpenuhi dengan tujuan memperbaiki kinerja penyelenggaraan haji yang minim resiko dan bertujuan mewujudkan penyelenggaraan haji dengan jamaah yang mandiri dan berkualitas.