Strategi Public relations merupakan rencana menyeluruh yang dilakukan untuk tujuan mengembangkan program taktis yang mendukung organisasi dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) sebagai salah satu institusi dakwah, menghadapi tantangan dalam menyesuaikan strategi PR mereka agar tetap relevan dan efektif dalam era digital ini. Melalui platform YouTube, MAJT berupaya untuk menyampaikan pesan dakwah secara efektif dan menarik bagi pengguna media sosial yang jumlahnya terus meningkat di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis strategi Public relations yang diterapkan oleh Humas MAJT melalui platform YouTube sebagai media dakwah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumentasi yang berkaitan dengan strategi PR MAJT. Proses analisis data dilakukan melalui tiga tahap utama: reduksi data, display data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi PR yang diterapkan oleh MAJT melalui YouTube sesuai dengan teori perencanaan PR Ronald Smith, yang meliputi riset formatif, perencanaan strategis, pelaksanaan taktis, serta evaluasi hasil. Dalam penelitian ini, MAJT menerapkan tahapan perencanaan yang dimulai dengan Fase Riset Formatif diikuti oleh penentuan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu seperti memanfaatkan youtube sebagai platform untuk berdakwah. Fase Strategi yang dikembangkan mencakup pembuatan konten yang relevan dengan kebutuhan dan minat audiens dewasa. Dalam implementasi strategi ini pemilihan taktik PR untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan engagement, seperti penyebaran key message. Tahap evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan dakwah tercapai, dan adaptasi terhadap perubahan tren media sosial serta preferensi audiens terus dilakukan. Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan strategi PR MAJT dipengaruhi oleh perubahan tren media sosial dan preferensi audiens. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami bagaimana institusi dakwah dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai tujuan dakwah mereka secara efektif.