Bimbingan mental spiritual melalui mandi taubat bagi pecandu narkoba: studi kasus di Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Semarang

Janah, Raudhotul (2024) Bimbingan mental spiritual melalui mandi taubat bagi pecandu narkoba: studi kasus di Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2001016085_ Raudhotul_Janah] Text (Skripsi_2001016085_ Raudhotul_Janah)
Skripsi_2001016085_ Raudhotul_Janah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Bimbingan mental spiritual merupakan usaha untuk memperbaiki diri dan tingkah laku seseorang agar terpuji dan bertanggung jawab. Bimbingan mental spiritual melalui mandi taubat dalam kasus penyalahgunaan narkoba bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam merubah dan meningkatkan perilaku pecandu narkoba. Proses mandi taubat pada malam hari banyak memberikan manfaat dari berbagai aspek, salah satunya aspek kesehatan, dimana keadaan air dingin yang diguyurkan pada malam hari menurut kajian para pakar pengobatan, dapat menghilangkan ion-ion negatif yang mampu meredakan sakit, menetralkan racun, melawan penyakit, menghilangkan ketegangan otot, meregangkan syaraf dan melancarkan aliran darah ke otak serta membantu menyerap oksigen.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai pecandu narkoba. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik validitas penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yakni triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Informan yang diambil yaitu 2 santri pecandu narkoba, 1 petugas dan juga sebagai pembimbing, serta pengasuh/pimpinan Pesantren. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman yaitu: merangkum data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Pelaksanaan bimbingan mental spiritual melalui mandi taubat dilakukan setelah kegiatan manaqib pukul 00.00-00.01 WIB yang terdiri dari tiga tahap yaitu: Tahap persiapan, pada tahap ini petugas mempersiapkan sarana prasarana dan membangunkan para santri yang tertidur setelah kegiatan manaqib. Tahap pelaksanaan, pada tahap ini para santri sebelum diguyurkan air, para santri terlebih dahulu diberikan bimbingan mental spiritualnya menggunakan metode ceramah berupa motivasi untuk menjalani dan mengamalkan perintah Allah SWT, rukun islam, rukun iman dan akhlak terpuji oleh para petugas sambil dibacakan sholawat nariyah. Tahap selanjutnya yaitu tahap akhir, pada tahap ini para santri langsung mengeringkan badannya dan berwudhu untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Kedua, Kondisi mental spiritual santri sebelum mengikuti bimbingan mandi taubat, santri cenderung mengalami kesulitan dalam menjalani perintah agama, kurangnya interaksi sosial, kegelisahan, serta kebiasaan buruk seperti berbohong dan bersikap kasar. Namun, setelah mengikuti bimbingan tersebut, terjadi perbaikan yang mencolok dalam kondisi fisik dan psikologis mereka, termasuk peningkatan kesehatan, tidur yang lebih teratur, keceriaan wajah, konsentrasi yang lebih baik, serta kembalinya keterlibatan dalam ibadah dan kemampuan untuk mengendalikan emosi dan perilaku.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Bimbingan Mental Spiritual; Mandi Taubat; Pecandu Narkoba
Subjects: 300 Social sciences > 360 Social services; association > 363 Other social problems and services
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Depositing User: Keisha Ainaya Fatikha
Date Deposited: 15 Jan 2025 06:29
Last Modified: 15 Jan 2025 06:29
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/25707

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics