Masjid Raya Sheikh Zayed Solo memiliki peran penting tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya dalam masyarakat. Pergeseran fungsi masjid dari tempat ibadah menjadi pusat komunitas telah menimbulkan tantangan baru dalam mempertahankan dan meningkatkan citra positif masjid. Tantangan ini mencakup bagaimana masjid tetap relevan dan menarik bagi masyarakat di tengah persaingan informasi yang sangat ketat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi public relationsyang diterapkan oleh Badan Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dalam upaya meningkatkan citra positif masjid di mata publik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi public relations yang diterapkan oleh Badan Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dalam meningkatkan citra positif masjid. Penelitian ini menggunakan teori proses perencanaan strategi public relations oleh Rosady Ruslan yang terdiri dari empat tahap: fact finding, planning, communicating, dan evaluation. Penulis menggunakan penelitian kualitatif yang sifatnya deskriptif dengan mewawancarai sejumlah informan, melakukan observasi langsung, dan menganalisis dokumentasi. Metode ini dipilih untuk memberikan gambaran yang mendetail dan komprehensif tentang strategi public relations yang diterapkan oleh Badan Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Badan Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo menerapkan berbagai strategi public relations untuk meningkatkan citra positif masjid sesuai dengan teori Rosady Ruslan. Strategi ini meliputi pengumpulan informasi yang mendalam tentang kondisi masjid dan persepsi masyarakat (fact finding), perencanaan kegiatan public relations berdasarkan temuan awal (planning), penyampaian informasi yang transparan dan akurat melalui berbagai saluran komunikasi, serta kerja sama dengan media massa untuk meningkatkan visibilitas masjid (communicating). Proses komunikasi ini mencakup 7C komunikasi: clarity (kejelasan), credibility (kredibilitas), content (konten), context (konteks), continuity (kontinuitas), capability (kapabilitas), dan channels(saluran). Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas kegiatan public relationsdan dampaknya terhadap citra masjid (evaluation).
Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya manajemen komunikasi yang efektif dalam membangun dan memelihara citra positif masjid, khususnya di era digital di mana informasi dapat tersebar dengan cepat melalui platform online. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi praktis bagi pengelola masjid lain yang ingin meningkatkan citra institusi mereka.