Usaha dibidang makanan atau kuliner menjadi peluang pesat karena termasuk kebutuhan primer setiap orang. Produk makanan semakin meningkat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM. Umumnya peningkatan aktivitas usaha berdampak positif dengan peningkatan omzet penjualan. Tetapi jumlah UMKM di Jawa Tengah yang meningkat tidak diikuti dengan omzet penjualan yang meningkat. UMKM Jawa Tengah justru mengalami omzet penjualan yang menurun ditengah meningkatnya jumlah usaha. Sehingga menyebabkan kinerja pemasaran UMKM kurang optimal. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya persaingan usaha yang terjadi hingga menyebabkan omzet penjualan menurun. Kabupaten Kendal salah satu wilayah di Jawa Tengah juga memiliki tantangan dan ancaman ketika mengembangkan usahanya. Tantangan dan ancaman yang dimiliki UMKM Kendal yaitu persaingan antar UMKM, adanya produk yang sama, ketidakpuasaan konsumen dan kurangnya kemampuan memasarkan usaha secara online. UMKM harus dapat mencari informasi kebutuhan konsumen, menciptakan produk inovasi dan meningkatkan sistem pemasaran online. Orientasi pasar, inovasi produk dan social media marketing termasuk faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar, inovasi produk dan social media marketing terhadap kinerja pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non probability sampling dengan metode purposive sampling dengan data primer 100 sampel UMKM Makanan di Kabupaten Kendal. Hasil penelitian menyatakan bahwa orientasi pasar tidak berpengaruh terhadap kinerja pemasaran. Inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran.