Asertivitas yaitu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan secara terbuka, tegas, dan jujur dengan tetap menghargai dan menjaga hak-hak serta perasaan orang lain. Tujuan dari perilaku asertif yaitu membentuk mental komunikasi yang baik dan memberi penolakan dengan tetap menghargai dan menghormati orang lain. Tujuan bimbingan agama Islam adalah untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Materi bimbingan agama Islam dapat diklasifikasikan menjadi 3 hal pokok, yaitu: Aqidah, Ibadah, Akhlak.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisa data tentang Hubungan Antara Intensitas Mengikuti Materi Bimbingan Agama Islam Terhadap Peningkatan Asertivitas Anak di Balai Rehabilitasi Sosial “Kasih Mesra” Demak.
Penelitina ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 30 responden dari 115 populasi yang ada, dengan pengambilan sampelnya menggunkan teknik purposive sample (sampel bertujuan). Pengumpulan data menggunakan metode skala untuk menjaring data variabel (X) yaitu: Intensitas mengikuti materi bimbingan agama Islam, data variabel (Y) yaitu: Asertivitas.
Data penelitian yang telah terkumpul kemudian di analisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi. Dalam pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa “Ada hubungan positif antara intensitas mengikuti materi bimbingan agama Islam terhadap peningkatan asertivitas anak di Balai Rehabilitasi Sosial “Kasih Mesra” Demak sebesar 42,8%. Adapun sisanya 57,2% dijelaskan oleh prediktor lain.
Uji hipotesis ini menerima hipotesis yang diajukan, bahwa terdapat hubungan positif antara intensitas mengikuti materi bimbingan agama Islam terhadap pengingkatan asertivitas anak di Balai Rehabilitasi Sosial “Kasih Mesara” Demak. Hal ini membuktikan bahwa jika intensitas mengikuti materi bimbingan agama Islam semakin tinggi maka akan tinggi pula pada perilaku asertif anak. Demikian juga sebaliknya, jika intensitas mengikuti materi bimbingan agama Islam semakin rendah, maka akan rendah pula pada perilaku asertif anak.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi pegawai, masyarakat, dan anak asuh agar selalu memperhatikan bimbingan agama Islam di Balai Rehabilitasi Sosial “Kasih Mesra” Demak sebagai upaya meningkatkan asertivitas pada anak.