Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam terhadap motivasi kesembuhan. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan informasi bagi perkembangan ilmu bimbingan rohani Islam khususnya dan ilmu dakwah dan komunikasi pada umumnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan atau masukan dalam pembuatan kebijakan tentang kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam, sehingga pelaksanaan bimbingan rohani Islam terhadap pasien bisa lebih baik.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ada pengaruh positif antara kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam terhadap motivasi kesembuhan. Semakin baik kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam maka semakin tinggi motivasi kesembuhan. Sebaliknya semakin buruk kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam maka semakin rendah motivasi kesembuhan.
Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus rawat inap RSI Sultan Agung Semarang yang mendapatkan pelayanan kerohanian Islam. Pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan tipe consecutif sampling, yaitu pengambilan sampel dari semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria penelitian. Adapun kriteria pasien yang dijadikan responden adalah sebagai berikut: (1) pasien diabetes millitus yang telah menerima pelayanan bimbingan rohani Islam, (2) pasien dalam keadaan sadar (tidak mengalami gangguan kejiwaan) dan mampu menjawab skala, (3) pasien berumur 17-60 tahun, (4) tidak cacat mata atau tidak buta huruf
Instrumen yang digunakan untuk mengambil data adalah skala kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam dan skala motivasi kesembuhan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi sederhana dengan bantuan program SPSS 16.00. Teknik analisis tersebut digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam tehadap motivasi kesembuhan.
Hasil dari penelitian ini adalah: Ada pengaruh antara kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam terhadap motivasi kesembuhan. Hal tersebut berarti semakin baik kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam maka semakin tinggi motivasi kesembuhan. Semakin buruk kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam maka semakin rendah motivasi kesembuhan. Adapun sumbangan variabel persepsi pasien tentang kualitas pelayanan bimbingan rohani Islam terhadap motivasi kesembuhan sebesar 33 %. Adapun sisanya yaitu 67 % dijelaskan oleh prediktor lain dan kesalahan-kesalahan lain.