Ade Febryanti Siti Zalikha (2001046038). Penelitian ini berjudul Dampak Relokasi Pemukiman Masyarakat akibat Adanya Bencana Banjir dan Normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin (Studi di Jalan Kuda Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang). DAS Beringin adalah salah satu sungai yang mengalir di wilayah Semarang Barat, melintasi Kecamatan Mijen, Ngaliyan, Tugu, dan bermuara di Kecamatan Wonosari sebelum mengalir ke utara Pulau Jawa wilayah yang luasan cakupannya mencapai 30, 36 Km dengan panjang sungai mencapai 22,5 Km. DAS Beringin memiliki kondisi yang berbukit-bukit pada daerah hulu serta mempunyai karakteristik lereng yang datar pada bagian hilir, dengan elevasi tanah mendekati elevasi muka air laut sehingga pembuangan air saat pasang naik menjadi sulit. Kawasan pemukiman di sekitar Jalan Kuda terletak di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang yang berbatasan langsung dengan pantai dan posisi tanah yang rendah menjadikannya rentan terhadap bencana banjir. Pemerintah Kota Semarang telah melakukan serangkaian upaya mitigasi bencana dengan melakukan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin. Wilayah Jalan Kuda RW 07 merupakan salah satu kawasan yang terkena kebijakan relokasi. Kawasan pemukiman ini rentan terhadap bencana banjir karena berdekatan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Beringin. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses dan dampak relokasi pemukiman masyarakat akibat bencana banjir karena normalisasi DAS Beringin di Jalan Kuda Kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan studi kasus juga penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data ini berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun uji validitas data menggunakan triangulasi. Kemudian teknik analisis data meliputi reduksi data, display data, dan penyimpulan atau pembuktian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses relokasi pemukiman masyarakat Jalan Kuda telah melalui tahapan dari 1) Mekanisme yang menunjukan daerah rawan bencana banjir dengan meninjau nilai dari kerentanan. Terdapat proses sosialisasi dengan melibatkan masyarakat mengenai tujuan proses relokasi, 2) Prioritas relokasi berdasarkan tingkat penduduk tinggi dan pendudukan tingkat kerentanan bencana, 3) Cara penerapan dengan program kapling, 4) Pelaksanaan yang sudah direncanakan tahun 2022. Dampak yang ditimbulkan dari adanya relokasi yang dirasakan masyarakat terdiri dari beberapa aspek yaitu 1) aspek sosial, 2) aspek ekonomi, 3) aspek keamanan dan kenyamanan.