Seiring dengan berkembangnya ekonomi syari’ah di Indonesia, saat ini banyak lembaga yang menerapkan prinsip syariah. Tidak terkecuali Hotel yang mulai menerapkan prinsip syariah dalam menjalankan kegiatan operasional bisnisnya. Di Ponorogo terdapat sebuah Hotel yang terletak dikampus pusat Intitut Studi Islam Darussalam Gontor Demangan, Siman, Ponorogo, Jawa Timur. Hotel ini memiliki keunikan dibanding dengan Hotel Lainnya antara lain adalah satu-satunya Hotel yang berada dalam lingkungan pesantren, tepatnya berada dalam komplek kampus Islam dan bernuansa religi. Hal yang membedakan Hotel ISID (Institut Studi Islam Darussalam) dengan hotel lain adalah fasilitas yang diberikan mencerminkan nilai Islami, sebagai contoh adalah ketersediaan sarana ibadah yang memadai disettiap kamar dan hanya menyediakan makanan dan minuman yang halal. Hotel Syariah adalah hotel yang operasional dan layanannya menyesuaikan dengan pedoman ajaran Islam, supaya tercipta suasana tenrtam dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan citra pesantren terhadap minat konsumen pada Hotel Institut Studi Islam Drussalam Gontor ponorogo.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dimana terdapat dua variabel yaitu kualitas pelayanan dan citra pesantren sebagai variabel bebas (independent) dan minat konsumen sebagai variabel terikat (dependent). Dengan menggunakan sumber data diantaranya, data primer, skunder, Populasi, dan sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, menyebar angket (kuesioner) kepada sejumlah responden dan dokumentasi data atau yang berupa catatan-catatan, dan sebagainya. Serta menggunakan alat ukur validitas dan reliabilitas untuk mengukur kevalidan danreliabel, selanjutnya menggunakan metode analisis data dengan menggunakan analisis regresi berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat secara simultan dan parsial, yaitu variabel kualitas pelayanan dan citra pesantren terhadap minat konsumen, dengan menggunakan uji hipotesis berupa uji T yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat. Uji F yaitu digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan, secara simultan mampu menjelaskan variabel terikat. Dan koefisien determinasi yang mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dari hasil penelitian tersebut, dilihat secara parsial dengan uji T bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat konsumen dengan nilai t hitung sebesar (3,904> t tabel (15,743). Selanjutnya dalam uji pengaruh secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan citra pesantren berpengaruh signifikan terhadap minat konsumen dengan nilai F hitung sebesar (169,442). Dan secara koefisien determinan menunjukkan bahwa variasi perubahan variabel minat konsumen dipengaruhi oleh perubahan variabel bebas kualitas pelayanan dan citra pesantren sebesar 83,1%. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak terutama dalam meningkatkan minat konsumen.
Kata kunci : kualitas pelayanan, citra pesantren dan minat konsumen