Pembelajaran Arab pegon diawali di Pondok Pesantren. Sementara Madrasah atau sekolah formal belum banyak yang memasukkan pembelajaran Arab pegon pada kurikulum. MI Takhasus Darul Ulum merupakan salah satu madrasah ibtidaiyah yang mengajarkan Arab pegon. Pembelajaran Arab pegon dimulai sejak kelas I hingga kelas VI. Keberhasilan pembelajaran tidak terlepas dari strategi guru, pada setiap tahapan atau fase (kelas) ada target yang sudah ditetapkan. Kelas VI sebagai obyek penelitian memberikan target kepada para siswa untuk mempunyai keterampilan membaca Arab pegon. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian kualitatif dengan sumber data primernya guru pengampu dan siswa kelas VI. Adapun data sekundernya yaitu semua tulisan terkait dengan keterampilan Arab pegon. pengambilan data dilakukan melalui wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. analisis data dilakukan dengan metode triangulasi teknik. Kesimpulan dari penelitian adalah siswa mempunyai keterampilan membaca Arab pegon setelah melalui beberapa tahapan yaitu mengenal huruf hijaiyah dan harakat, mengenal pepet (e), mengenal huruf titik tiga dan bersambung, mengenal huruf vokal dan konsonan berjajar, mampu praktik membaca kitab safinah al najah dan lancar membaca Arab pegon. Adapun indikator terampil membaca Arab pegon yaitu mampu membaca kalimat pegon dengan lancar, mampu membaca Arab pegon dengan tepat, dan mampu menyuarakan kalimat Arab pegon dengan jeda yang tepat, serta melafalkan Arab pegon dengan jelas.