Bahasa Arab memiliki beberapa cabang ilmu. Salah satu cabang ilmu Bahasa Arab adalah ilmu nahwu. Nahwu merupakan sarana untuk membantu para murid untuk mampu berbicara, membaca, serta menulis bahasa Arab dengan benar. “Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, metode yang benar, dan membaca yang baik dengan harakat.
Dalam skripsi ini penulis meneliti tentang "Problematika Pembelajaran Nahwu Menggunakan Kitab Al-Imrithi Kelas Wustho I di Pondok Pesantren Madrasatul Quranil Aziziyah Semarang,untuk mengetahui pembelajaran kitab imrithy bagi siswa Kelas Wustho I di Pondok Pesantren Madrasatul Quranil Aziziyah Semarang dan permasalahan dari pembelajaran kitab imrithy bagi Kelas Wustho I di Pondok Pesantren Madrasatul Quranil Aziziyah Semarang.
Metode penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan dengan pendekatan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dengan teknik wawancara,observasi, dan dokumentasi. Peneliti menguji keabsahan data dengan memperpanjang pengamatan, meningkatkan ketekunan, dan triangulasi.
Penelitian ini telah selesai dengan menghasilkan beberapa hasil yaitu:(1). Proses pembelajaran nahwu menggunakan kitab imrithy bagi Kelas Wustho I di Pondok Pesantren Madrasatul Quranil Aziziyah Semarang menggunakan metode qiyasiyah dan istiqraiyah. (2). Problematika yang dihadapi siswa dalam mempelajari nahwu: Problematika linguistik dalam pembelajaran nahwu menggunakan kitab imrithy bagi Kelas Wustho I di Pondok Pesantren Madrasatul Quranil Aziziyah Semarang adalah problem dalam banyaknya istilah, istilah asing yang belum diajarkan, banyaknya cabang pembagian, ketidaktahuan mufrodat dan problem dalam membedakan tarkib. kemudian problematika non linguistik dalam pembelajaran nahwu menggunakan kitab imrithy bagi Kelas Wustho I di Pondok Pesantren Madrasatul Quranil Aziziyah Semarang berasal dari komponen pendidikan: a) problem dari sisi guru adalah metode yang digunakan, guru menggunakan bahasa jawa dan guru focus pada penyelesaian materi . b) problem dari Siswa adalah penguasan siswa terhadap materi nahwu sedikit, santri fokus dalam menghafal al-qur’an dan siswa tidak mau bertanya ketika mengalami kesuulitan. c) motivasi siswa dalam mempelajari nahwu sedikit dan mereka hanya belajar ketika ujian saja. d) problem dari materi pembelajaran adalah kitab tidak the point menurut siswa dan nadzom pada kitab membuat siswa lebih focus untukmenghafalnya daripada mempelajari. e) problem dari waktu pembelajaran.adalah karena waktu yang diberikan oleh madrasah sedikit.