Upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita melalui kegiatan meronce di TK Talenta Semarang

Nabila, Farah Hasna (2024) Upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita melalui kegiatan meronce di TK Talenta Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_2003106049_Farah Hasna Nabila_Full Skripsi] Text (Skripsi_2003106049_Farah Hasna Nabila_Full Skripsi)
Skripsi_2003106049_Farah Hasna Nabila_Full Skripsi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (785kB)

Abstract

Motorik halus merupakan gerakan halus yang melibatkan gerakan tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja karena tidak memerlukan tenaga tetapi memerlukan koordinasi yang tepat, kesabaran, dan konsentrasi. Perkembangan motorik halus pada anak tunarahita memerlukan stimulasi yang lebih banyak, seperti kegiatan meremas, memilin, menyendok, merobek, meronce, dan sebagainya. Kegiatan meronce dapat menstimulasi ketangkasan pada saat menggunakan jari jemari sehingga meningkatkan perkembangan motorik halusnya. Meronce juga bermanfaat untuk melatih imajinasi anak melalui bentuk dan juga bahan. Kegiatan meronce memiliki banyak manfaat dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita, yaitu dapat menstimulasi kemampuan saat menjumput balok roncean, memasukan tali ke dalam lubang roncean, dan mengelompokkan balok rocean berdasarkan bentuk dan warnanya. Stimulasi ini dapat melatih koordinasi mata dan tangan anak, melatih fokus dan konsentrasi anak. Melalui kegiatan ini diharapkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita dapat berkembang.
Penelitian ini bertempat di TK Talenta Semarang, dengan rumusan masalah: 1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan meronce di TK Talenta Semarang? 2) Bagaimana hasil dari kegiatan meronce terhadap kemampuan motorik anak tunagrahita di TK Talenta Semarang?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptiif, pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan Teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian setelah data dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan model interaktif.
Pelaksanaan kegiatan meronce di TK Talenta dimulai dari membuat modul ajar, menyiapkan alat dan bahan untuk meronce, proses meronce, dan evaluasi pembelajaran. Setelah dilakukanya kegiatan meronce dapat dilihat bahwa kemampuan motorik halus pada anak tunagrahita meningkat secara bertahap.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa di TK Talenta Semarang kegiatan meronce dapat meningkatkan kemampuan motorik halus bagi anak tunagrahita karena dilakukan secara rutin minimal 2 minggu sekali. Dapat dilihat sebelumnya masih terdapat anak yang kurang baik dalam motorik halusnya, dan sekarang kemampuan motorik halusnya sudah mulai meningkat.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Motorik halus; Tunagrahita; Meronce
Subjects: 300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.9 Pendidikan khusus (spt.: pendidikan tuna netra)
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 86207 - Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 28 Jul 2025 02:02
Last Modified: 28 Jul 2025 02:02
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/27067

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics