Pelaksanaan pembelajaran fisika di MAN 2 Karanganyar kurang bervariasi dan interaksi antara guru dan siswa minim. Hal ini mengakibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran tidak optimal, sehingga mempengaruhi rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa dan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan alat praktikum konstanta pegas berbasis IoT yang dikombinasikan dengan model pembelajaran problem based learning. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan pretest-posttest control design. Kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, tes berupa uraian, dan angket. Analisis data dilakukan dengan menggunakan independent sample t-test dan uji N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam keterampilan berpikir kritis antara kelompok yang menggunakan alat praktikum konstanta pegas berbasis IoT dengan model pembelajaran problem based learning dan kelompok kontrol, seperti yang ditunjukkan oleh hasil uji independent sample t-test dengan sig sebesar 0,00 < 0,05. Selain itu, nilai N-Gain untuk kelas eksperimen (0,63) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol (0,13). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan alat praktikum konstanta pegas berbasis IoT dengan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa MAN 2 Karanganyar.