Kesabaran adalah kunci utama seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah. Untuk itu, dalam mendidik anak autis sanagt diperlukan kesabaran. Dengan bersabar, seorang guru memiliki kesan yang perhatian, kasih sayang, peduli, yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan dari pendidikan. Mengingat anak autis memiliki gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial, gangguan sensoris, pola bermain, perilaku dan emosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep sabar guru dalam mendidik anak autis dan implementasi sabar dalam mendidik anak autis.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Objek penelitian ini adalah pemahaman sabar pada guru dalam mendidik anak autis. Subjek penelitian ini adalah dan guru di SLB Negeri Semarang yang mengajar anak autis dengan jumlah subjek tiga orang. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru di SLB Negeri Semarang memiliki pemahaman dan implementasi sabar dalam mendidik anak autis. Diperoleh pemahaman sabar dalam mendidik anak autis seperti sabar sebagai bukti tanggung jawab seorang guru, sabar sebagai bukti moral spiritual seorang guru, dan sabar sebagai bukti pelatihan dan pengembangan diri. Implementasi dari sabar pada guru di SLB Negeri Semarang diwujudkan dalam bersikap tegas dan tenang; menggunakan gambar atau gerakan tubuh; dan membantu dalam berkomunikasi. Hal tersebut dilakukan guna mempermudah guru dalam berinteraksi dengan muridnya di sekolah. Sehingga diperoleh tingkat kesabaran guru pada tingat mujāhidīn.