Air adalah sesuatu yang hidup. Tindakan kehidupan adalah tindakan yang mengalir. Pada konsep terbentuknya manusia, telur yang dibuahi 96%-nya adalah air. Setelah lahir, 80% tubuh seorang bayi adalah air. Setelah tubuh manusia berkembang sampai pada saat manusia dewasa, prosentase air berkurang dan menetap sampai batas 70%. Jadi selama ini manusia hidup sebagai air. Air membawa informasi. Informasi yang dibawa dapat bermuatan positif maupun negatif. Karena manusia adalah air, sudah pasti tubuh akan merespon informasi yang dibawa oleh air yang diminum. Jika tubuh mendapat informasi positif dari air, tubuh menjadi lebih sehat, dan sebaliknya.
Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan eksperimen berupa pemberian terapi air untuk peningkatan atensi anak gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Terapi air diberikan untuk membantu meningkatkan kemampuan subjek dalam memberikan atensi terhadap stimulus yang berkaitan dengan kegiatan belajar di kelas.
Di dalam eksperimen ini, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan dari air yang telah dibacakan doa, terhadap peningkatan atensi anak Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas atau disebut juga dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Eksperimen ini menggunakan Desain Eksperimen Kasus Tunggal (single-case experimental design), dengan tipe A-B-A-B withdrawal.
Tujuan dari dilakukannya eksperimen ini ialah untuk mengetahui seberapa besar air dapat memberi pengaruh positif terhadap peningkatan atensi pada anak Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas.
Terapi air ini diberikan kepada kelima subjek ADHD untuk kategori kelas SMA C dan C-1 pada kelas X dan XI di Sekolah Luar Biasa ABC “Swadaya” Kendal. Pemberian terapi air dimulai dengan membaca Yā laṭīfu - Yā rasyīd sebanyak 10 kali oleh subjek penelitian pada setiap treatmentnya, dengan dibantu oleh peneliti. Kemudian subjek diinstruksikan untuk meminum air tersebut.
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan, maka dinyatakan bahwa terdapat beda perilaku pada subjek penelitian. Di dalam memberikan atensi terhadap stimulus yang berkaitan dengan kegiatan belajar di kelas. Pada saat subjek mendapatkan terapi air, subjek mampu memberikan atensinya dengan lebih baik saat mengikuti pelajaran di kelas. Namun pada saat subjek tidak menerima pemberian perlakuan terapi air, maka tingkat kemampuan dalam memberikan atensinya menjadi menurun.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari air yang telah dibacakan doa, terhadap peningkatan atensi anak Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas.