M. Abdul Nasir (NIM : 043111093). Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning Strategy) dalam Pembelajaran PAI di Kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Pemalang. Skripsi, Semarang: Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning Strategy) dalam Pembelajaran PAI di Kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Pemalang. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan : 1). Observasi yaitu untuk mengetahui pelaksanaan strategi cooperative learning dalam pembelajaran PAI di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Pemalang. 2). Interview yaitu untuk mengetahui tentang berbagai informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan strategi cooperative learning dalam pembelajaran PAI di SMK Muhammadiyah 1 Pemalang. 3). Dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi cooperative learning dalam pembelajaran PAI seperti rencana pembelajaran, dokumen kegiatan dan lain-lain.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi cooperative learning yang dikembangkan di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Pemalang terwujud dalam dua metode yaitu tutor sebaya dan diskusi kelompok yang pelaksanaannya mengacu pada lima komponen yang saling mempengaruhi yaitu tujuan pembelajaran, materi, metode, media, dan guru serta siswa. Komponen tersebut dirancang dan diarahkan agar dalam pelaksanaannya mampu mencapai hasil yang diharapkan yaitu siswa lebih aktif dan partisipatif dalam pembelajaran. Secara umum metode ini diterapkan melalui 5 tahapan, yakni menyampaikan tujuan, memilih topik pembelajaran, menampilkan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing dan mengarahkannya serta evaluasi.
Pada praktiknya kegiatan pembelajaran PAI melalui strategi cooperative learning sudah hampir mendekati teori yang ada. Ini dibuktikan dengan persiapan guru dalam proses pembelajaran yang telah melalui tahapan-tahapan seperti yang tersebut diatas. Seperti pada pelaksanaan metode diskusi kelompok, sebelum pembelajaran dimulai guru menentukan tema diskusi, kemudian membagi kelas kedalam kelompok diskusi (heterogen) yang terdiri dari 4-5 siswa, selanjutnya guru selalu memberikan stimulus/rangsangan kepada siswa agar berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok maupun antar kelompok dalam presentasi hasil diskusi.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan masukan bagi pribadi peneliti, para tenaga pengajar, dan semua pihak yang membutuhkannya di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dalam meningkatkan kompetensi profesionalnya agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal.