Latar belakang penelitian ini adalah masih banyaknya kemiskinan di wilayah pedesaan. Penduduk miskin tersebut harus dientaskan oleh berbagai pihak dengan cara melakukan pemberdayaan terhadap mereka yang terbelakang. Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria merupakan yayasan yang bergerak dalam bidang pengelolaan pemberdayaan masyarakat miskin pedesaan. Padahal, yayasan ini adalah yayasan yang menyelenggarakan pengelolaan masjid dan makam yang selama ini menjadi salah satu tujuan masyarakat dalam wisata religi. Hal inilah yang menarik dalam penelitian ini. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang baik dan professional sehingga daya guna dan hasil guna atas semua potensi yang dimiliki dapat ditingkatkan secara maksimal.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti menetapkan permasalahan yang meliputi: pertama, pengelolaan Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria dalam pemberdayaan masyarakat Desa Colo. Kedua, penerapan pengelolaan Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria dalam meningkatkan progam pemberdayaan masyarakat Desa Colo. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat Pengelolaan Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria dalam pemberdayaan masyarakat Desa Colo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan manajemen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Temuan-temuan dalam penelitian ini adalah pertama, fungsi-fungsi yang diterapkan pada pengelolaan yayasan dalam pemberdayaan masyarakat Desa Colo yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan. Kedua, pengelolaan yayasan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat Desa Colo. Hal ini terlihat dari keberhasilan pencapaian progam pemberdayaan pada berbagai bidang diantaranya bidang pembangunan sarana prasarana, keagamaan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, sosial budaya dan kesehatan. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat yayasan dalam pemberdayaan masyarakat Desa Colo berasal dari lingkungan dalam dan luar yayasan. Faktor pendukung meliputi dana yang memadai, motivasi dan loyalitas yang tinggi, jaringan yang kuat serta dukungan dari segenap lapisan masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu masih adanya kelemahan dan hambatan-hambatan seperti sarana prasarana yang kurang mendukung, kurangnya kedisiplinan anggota pengurus dan adanya kekurang percayaan dari sebagian masyarakat terhadap pengelolaan yayasan pada salah satu progam pemberdayaan masyarakat.
Sedangkan kesimpulan yang diperoleh yaitu: pengelolaan Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria telah berjalan secara optimal dan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Berbagai faktor yang dihadapi baik faktor pendukung dan penghambat dapat dijadikan penunjang dan mampu diselesaikan secara baik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.