Batik Blora merupakan kerajinan yang belum lama dikembangkan di Kabupaten Blora, tepatnya pada tahun 2010. Blora memiliki motif batik yang menjadi ciri khas daerah, dimana inspirasi pengrajin berasal dari kultur dan potensi Kabupaten Blora. Karena Batik Blora belum terkenal, maka pengrajin harus memiliki kemampuan dalam menciptakan nilai tambah bagi produknya. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan daya kreativitas dan inovasi, sehingga dapat menaikkan volume penjualan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kreativitas pengrajin muslim Batik Blora dalam mendapatkan ide desain motif, inovasi terhadap Batik Blora, serta volume penjualan setelah diterapkannya kreativitas dan inovasi pengrajin muslim Batik Blora.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian field research atau penelitian lapangan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif dapat diartikan suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti, dengan metode pengambilan data, dengan cara observasi terhadap obyek yaitu Batik Blora, wawancara dengan pengrajin muslim Batik Blora, dan dokumentasi melalui foto-foto obyek yang berhubungan dengan Batik Blora, serta membaca langsung brosur yang dimiliki oleh Batik Blora. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer, yaitu pengrajin muslim Batik Blora dan data sekunder, yaitu data-data yang berasal dari buku, brosur, dan internet.
Hasil penelitian menunjukkan adanya usaha pengrajin muslim Batik Blora dalam meningkatkan volume penjualan. Faktor internal yang menyebabkan naiknya volume penjualan berupa meningkatnya kreativitas dan inovasi pengrajin. Selain itu, faktor eksternal berupa kebijakan pemerintah dan persaingan pasar juga menyebabkan naiknya volume penjualan Batik Blora dari tahun ke tahun.