Permasalahan dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana Kurikulum Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara?; 2) Bagaimana Manajemen Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kurikulum Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara 2) Manajemen Pengembangan Kurikulum Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Dalam pelaksanaannya, Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara menyampaikan mata pelajaran pokok-pokok yang saling berkorelasi dan terintegrasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut, serta meniadakan batas-batas antara ilmu agama dan ilmu umum.
Arah kurikulum dan Pengalaman belajar yang diharapkan Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara mengacu kepada sesuatu yang diyakini kebenarannya atau kebaikannya oleh masyarakat, dan dapat diperoleh siswa yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, dengan tidak mengesampingkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara dalam perencanan kurikulum, membuat rencana induk (master plan). Pengembangan atau Pengorganisasian kurikulum Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara adalah agar siswa mengalami perubahan sesuai dengan kurikulum yang digunakan.
Pelaksanaan kurikulum Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara meliputi:
1) Penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP))
2) Penjabaran materi meliputi Aqidah (masalah keimanan), Syariah (masalah keislaman), dan Ihsan (masalah akhlaq).
3) Penentuan strategi dan metode pembelajaran Madrasah Diniyah Manba’ul Ma’arif Mangunan Tahunan Jepara dilakukan dengan meningkatkan program-program secara optimal antara lain melalui penambahan jam pelajaran dan penambahan mata pelajaran pendukung untuk membantu mewujudkan tujuan pendidikan agama.
4) Sumber belajar yang kebanyakan diisi oleh guru berupa buku-buku atau sumber tertulis lainnya meliputi benda, alat atau manusia yang bisa dijadikan sumber serta lingkungan yang ada disekitar.
5) Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator, dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio dan penilaian sendiri.
6) Penilaian dilakukan untuk melihat sejauh mana kegiatan dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik untuk penilaian formatif maupun sumatif.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi semua pihak, Sesuai dengan tujuan penulisan sekripsi ini, penulis menaruh harapan terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam skripsi ini.