Skripsi ini membahas hubungan tipe gaya belajar (X) dengan pencapaian prestasi akademik (Y) mahasiswa Tadris Biologi IAIN Walisongo Semarang. Studi ini dilakukan guna menjawab permasalahan : 1) Bagaimana tipe gaya belajar mahasiswa Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang, 2) Adakah perbedaan pencapaian prestasi akademik (IPK) di antara tiga macam tipe gaya belajar yang diteliti?
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan kepada 60 responden mahasiswa Tadris Biologi IAIN Walisongo Semarang. Teknik pengumpulan data untuk penentuan tipe gaya belajar dengan menggunakan kuesioner dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling (acak) yakni mengumpulkan 20 mahasiswa tiap tipe gaya belajar yakni 20 mahasiswa tipe auditori, 20 mahasiswa tipe visual, dan 20 mahasiswa tipe kinestetik, sedangkan untuk data IPK mahasiswa didapatkan dari dokumentasi PTIPD IAIN Walisongo Semarang.
Kemudian data yang telah didapatkan dianalisis dengan statistik menggunakan rumus korelasi product moment. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif dan uji korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga macam tipe gaya belajar pada mahasiswa jurusan Tadris Biologi angkatan 2010-2013 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang yakni tipe gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disimpulkan menunjukkan bahwa (1) Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara tipe gaya belajar Visual dan IPK pada taraf sig.>0,05 diperoleh nilai signifikansi=0,576, maka H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe gaya belajar Visual dengan pencapaian prestasi akademik. (2) Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara tipe gaya belajar Auditori dan IPK pada taraf sig.>0,05 diperoleh nilai signifikansi=0,256, maka H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe gaya belajar Auditori dengan pencapaian prestasi akademik. (3) Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara tipe gaya belajar Kinestetik dan IPK pada taraf sig.>0,05 diperoleh nilai signifikansi= 0,944, maka H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe gaya belajar Kinestetik dengan pencapaian prestasi akademik.
Sedangkan hasil uji One Way Anova disimpulkan bahwa di antara tiga kelompok tipe gaya belajar pada mahasiswa adalah identik/sama yang artinya tidak ada perbedaan pada pencapaian prestasi akademik di antara tiga kelompok tipe gaya belajar pada mahasiswa Tadris Biologi IAIN Walisongo Semarang.