Skripsi ini membahas Analisis Pendidikan Keagamaan Bagi Usia Lanjut Panti Sosial Wreda Harapan Ibu Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang Tahun 2013/2014. Kajian ini dilatarbelakangi pentingnya pendidikan keagamaan bagi usia lanjut untuk menghadapi berbagai masalah dimasa senjanya. Sebab seiring berjalannya waktu juga dibarengi dengan semakin mundurnya keterbatasan dalam hal fisik dan psikologis. Penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan: Bagaimanakah pentingnya pendidikan keagamaan bagi usia lanjut panti Wreda Harapan Ibu Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang tahun 2013/2014? Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan keagamaan bagi usia lanjut panti Wreda Harapan Ibu Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang tahun 2013/2014?. Apa implikasi pendidikan keagamaan bagi usia lanjut panti Wreda Harapan Ibu Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang tahun 2013/2014?Pelaksanaan pendidikan keagamaan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di Panti Sosial Wreda Harapan Ibu Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Kajian ini menunjukkan bahwa berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada para lansia di Panti Wreda Harapan Ibu Bringin Kecamatan Ngaliyan Semarang tahun 2013/2014, diperoleh kesimpulan bahwa pendidikan keagamaan bagi usia lanjut yang berlangsung di PWHI sangat penting adanya, hal ini didasarkan pada berbagai perubahan psikologis yang timbul sebelum mendapat pendidikan keagamaan, yakni adanya rasa gelisah, merasa kurang dihargai, dan depresi.
Sedangkan pelaksaan pendidikan keagamaan di Panti Sosial Wreda Harapan Ibu yang berlangsung diwujudkan dalam bentuk kegiatan pengajian rutin yang dilaksanakan setiap hari Kamis. Kegiatan pengajian tersebut dibimbing oleh seorang ustadz, yakni ustadz Shodiq Saputro. Tujuan dari pelaksanaan pendidikan keagamaan ini adalah agar para lansia memperoleh ketenangan batin serta pendidikan keagamaan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun materi yang disampaikan dalam pendidikan keagamaan tersebut mencakup aspek Aqidah, Akhlaq dan Ibadah. Materi yang disampaikan merupakan materi yang bersifat dasar dan tidak terlalu luas pembahasannya. Dalam menyampaikan materi tersebut metode yang digunakan adalah metode ceramah. Sedangkan pada kegiatan akhir diadakan tanya jawab seputar materi yang disampaikan atau yang lain, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman para lansia terhadap materi yang disampaikan. Selain itu pesan tauladan tak lupa juga diberikan oleh ustadz kepada para lansia.
Implikasi yang muncul setelah para lansia mendapat pendidikan keagamaan adalah adanya perasaan tenang dalam batin para lansia, hal ini berupa hilangnya perasaan gelisah, merasa lebih dihargai dan hilangnya depresi.