Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan: pertama, bagaimanakah tingkat kedisiplinan belajar pendidikan agama Islam siswa SMP Negeri 1 Tambakromo Pati tahun ajaran 2015/2016. kedua, bagaimanakah tingkat pengamalan keagamaan siswa SMP Negeri 1 Tambakromo Pati tahun ajaran 2015/2016. Ketiga, seberapa besar pengaruh kedisiplinan belajar pendidikan agama Islam terhadap pengamalan keagamaan siswa SMP Negeri 1 Tambakromo Pati tahun ajaran 2015/2016.
Penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis peneliti, dilakukan analisis statistik dengan analisis regresi. Subyek penelitian sebanyak 261 responden, yang diambil dari siswa SMP Negeri 1 Tambakromo Pati tahun ajaran 2015/2016, yang cara pengambilannya menggunakan teknik random sampling, yaitu cara pengambilan/pemilihan sampel dimana setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini diambil 261 dari jumlah populasi 813 siswa. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket untuk memperoleh data hasil kedisiplinan belajar PAI dan pengamalan keagamaan siswa SMP Negeri 1 Tambakromo Pati, teknik dokumentasi untuk mengetahui gambaran umum SMP Negeri 1 Tambakromo dan memperoleh data daftar jumlah siswa serta nama siswa SMP Negeri 1 Tambakromo dan lain-lain, dan teknik wawancara untuk melengkapi data-data yang telah terkumpul dengan angket dan dokumentasi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar PAI (X) mempunyai pengaruh terhadap pengamalan keagamaan (Y) siswa SMP Negeri 1 Tambakromo Pati, dibuktikan dengan persamaan regresi Y = 20,150 + 0,750X, dan koefisien korelasi sebesar 0,723 berada pada kategori kuat. Adapun sumbangan yang diberikan variabel kedisiplinan belajar PAI (X) terhadap variabel pengamalan keagamaan (Y) sebesar 52,3% yaitu bentuk kedisiplinan belajar PAI yang meliputi memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas yang diberikan guru, teratur dalam belajar, masuk kelas tepat waktu. Sedangkan 47,7% lainnya ditentukan oleh faktor lain, misalnya adanya suri tauladan dari orang tua, lingkungan sekitar dan lain sebagainya.
Diharapkan dari pihak sekolah dapat meningkatkan kegiatan kedisiplinan belajar PAI dan kegiatan keagamaan sehingga dapat meningkatkan pengamalan keagamaan siswa. Orang tua dan lingkungan sekitar juga mempunyai peranan penting dalam pembentukan akhlak. Untuk itu, diharapkan dapat menjadi teladan yang baik bagi anaknya.