Kegiatan dakwah dari masa ke masa terus mengalami perkembangan. Berdakwah dapat dilakukan salah satunya secara lisan, yang disebut dengan “Tausiyah”. Kompleksnya permasalahan hidup yang dihadapi masyarakat, hal ini sejalan dengan kebutuhkan masyarakat akan siraman rohani, Mereka lebih merespon apabila pesan tersebut dikemas dengan menarik dan disampaikan secara menghibur. Tausiyah yang kurang menarik akan membuat jama’ah menjadi jenuh, tidak dipahami materi yang disampaikan, forum kajian menjadi kurang efektif dan dianggap sebagai penggugur kewajiban perintah agama saja. Maka dari itu, perlunya teknik tausiyah dalam sebuah kegiatan dakwah. Program dakwah di televisi harus terus dikembangkan karena berguna untuk mengimbangi tayangan hiburan yang kurang mendidik dan berbau kemusyrikan. Dari beberapa kemasan dakwah televisi, peneliti memilih acara Wisata Hati ANTV dengan mubaligh ustadz Yusuf Mansur sebagai objek penelitian untuk mengetahui bagaimana teknik tausiyah yang digunakan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berjudul “Teknik Tausiyah Ustadz Yusuf Mansur dalam Acara Wisata Hati ANTV”
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian yang digunakan diambil dari empat rekaman video Wisata Hati ANTV episode tanggal 10 Februari 2012, tanggal 8 Maret 2012, tanggal 13 April 2012, dan tanggal 1 Mei 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi. Sedangkan analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif.
Disimpulkan bahwa teknik tausiyah ustadz Yusuf Mansur dalam acara Wisata Hati ANTV dilakukan secara tidak langsung tanpa tatap muka dengan audiens karena melalui televisi, penyampaian isi atau materi dakwah dilakukan secara serentak dan bertahap. Dalam penyampaian materi dakwah, beliau juga menggunakan dua komponen komunikasi, yaitu dari segi komunikasi konten (isi materi) dan komunikasi konteks (penyampaian materi). Dari pemaparan analisis mengenai teknik tausiyah ustadz Yusuf Mansur, jelas bahwa beliau adalah mubaligh yang memiliki ciri khas tersendiri. Beliau menggunakan teknik tausiyah yang menarik, sehingga memudahkan jama’ah dalam memahami materi yang disampaikan dan akan lebih mudah bagi jama’ah untuk mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.