Besarnya animo publik terhadap televisi membuat industri media bersaing merebut perhatian pemirsa dengan bermacam tayangan yang menarik untuk disajikan, salah satunya infotainment. Namun dalam prakteknya, tayangan infotainment di televisi banyak menuai kontroversi. Maraknya tayangan infotainment ini kental dipengaruhi oleh kepentingan pasar, hiburan menjadi dasar ideologi bagi segala konten yang disajikan di televisi untuk menjaring rating sebesar-besarnya. Terlepas dari kontroversi tersebut, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda infotainment juga mempunyai sisi baik seperti halnya memberitakan selebritis yang mencapai gelar master, berbagi dengan anak yatim dan seterusnya yang menyiratkan nilai-nilai kebajikan meskipun itu tertutupi dengan sisi buruk yang lebih dominan dengan ghibah yang sudah melekat pada infotainment. Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri program infotainment tetap digemari oleh masyarakat sehingga membuat pertumbuhannya semakin menjamur di industri pertelevisian Indonesia. Berangkat dari fenomena tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengetahui lebih jauh lagi bagaimana jadinya jika program infotainment Insert siang di TRANS TV edisi bulan Ramadhan ditinjau dari etika Komunikasi Islam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan model deskriptif. Penulis menggunakan pendekatan content analysis (analisis isi) untuk mengkaji dan meneliti segala sesuatu yang menjadi pokok penelitian. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis data menurut Lexy J. Moleong, yaitu mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, dan mengkategorikan data kemudian disajikan secara deskriptif. Setelah data dikelompokkan sesuai dengan bentuk, gaya bahasa dalam etika komunikasi Islam menurut Jalaluddin Rakhmat yang mengungkapkan terdapat enam bentuk, gaya bahasa (qawlan) dalam al-Qur’an yaitu diantaranya qawlan sadidan, qawlan baligha, qawlan karima, qawlan ma’rufan, qawlan layyina dan qawlan maisura, maka data yang telah diklasifikasikan kemudian disajikan secara deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, tidak semua pemberitaan dalam program infotainment Insert siang bermuatan baik seperti halnya pemberitaan mengenai permasalahan pribadi para artis lebih dominan perihal konflik rumah tangga, kehidupan asmara, kawin-cerai dan lain sebagainya. Tetapi terlepas dari itu semua, tidak melulu infotainment Insert siang memberitakan hal buruk, hal tersebut terlihat dari perolehan angka sebesar 82 persen dari rata-rata total keseluruhan pemberitaannya khususnya pada bulan Ramadhan yang menunjukkan pemberitaannya sesuai dengan etika komunikasi Islam menurut Jalaluddin Rakhmat yang menyebutkan ada enam bentuk perkataan (qawlan) sesuai al-Qur’an yaitu (qawlan sadidan) sebesar 14 persen, (qawlan baligha) sebesar 18 persen, (qawlan karima) sebesar 11 persen, (qawlan ma’rufan) sebesar 18 persen, (qawlan layyina) sebesar 7 persen dan (qawlan maisura) sebesar 14 persen.