Skripsi ini membahas peran guru sejarah kebudayaan Islam dalam penanaman nilai-nilai akhlaq. Kajiannya dilatarbelakangi oleh banyaknya kemerosotan akhlaq yang sering terjadi akhir-akhir ini, yang mana banyaknya kalangan remaja khususnya peserta didik ikutserta dalam suatu perbuatan tercela. Maka dari itu perlu adanya penanaman nilai-nilai akhlaq pada peserta didik yang di integrasikan dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimanakah penanaman nilai-nilai akhlaq di MTs Al Khoiriyyah Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016? (2) Bagaimanakah peran guru sejarah kebudayaan Islam dalam penanaman nilai-nilai akhlaq di kelas VII MTs Al Khoiriyyah Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016? Permasalahan tersebut di bahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MTs Al Khoiriyyah Semarang. Melalui guru SKI, Kepala Sekolah, dan peserta didik di MTs Al Khoiriyyah Semarang yang dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan potret peran guru SKI dalam penanaman nilai-nilai akhlaq. Datanya diperoleh dengan cara wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan fenomenologi dan analisis deskriptif menggunakan logika induksi, deduksi, dan refleksi.
Penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Penanaman nilai-nilai akhlaq di MTs Al Khoiriyyah Semarang dilakukan oleh guru melalui keteladanan dan pembiasaan yang baik kepada peserta didik, yang terlihat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah seperti: mengucapkan salam, sopan dalam bertutur kata, saling menghormati, membuang sampah pada tempatnya, berpakaian rapi bersih dan rapi, tidak merokok, berangkat ke sekolah tepat waktu, menaati peraturan yang berlaku, semua hal ini dibiasakan oleh guru selama berada di dalam lingkungan sekolah.
Peranan budaya akademik yang ada di lingkungan madrasah juga ikut adil dalam pembetukan akhlaq bagi peserta didik seperti, kewajiban untuk menjalankan shalat dzuhur berjama’ah , sikap saling menghormati seperti mengucapkan salam dan berjabat tangan ketika bertemu (guru dengan guru, guru dengan siwa, siswa dengan siswa), serta menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan membuang sampah pada tempatnya.(2) Peran guru SKI dalam penanaman nilai-nilai akhlaq di MTs Al Khoiriyyah Semarang, terfokus pada tiga peran, yaitu : Peran sebagai pembimbing yaitu dengan pendampingan dan pemberikan arahan kepada peserta didik guna menuntun peserta didik kearah yang benar. Peran sebagai teladan melalui pemberian contoh yang patut untuk ditiru, baik dari segi cara berpakaian, berpenampilan, dan tutur kata..Peran guru sebagai Penasehat dengan pemberian pesan moral yang baik kepada peserta didik, guru juga menegur dan menasehati peserta didiknya saat melanggar aturan sekolah, tentunya dengan menggunakan bahasa yang halus, mudah dipahami dan diterima oleh peserta didik. Temuan tersebut memberikan acuan untuk evaluasi sistem pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam guna membentuk karakter peserta didik yang berakhlakul karimah.