Semakin banyaknya tindak kriminal dan kejahatan yang dilakukan oleh anak usia sekolah seperti bullying menjadi salah satu efek dari semakin kaburnya norma-norma moral pada anak. Kondisi lingkungan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pembentukan karakter amoral tersebut. Untuk itu, sekolah sebagai tempat anak memperoleh pendidikan harus mampu menciptakan suatu budaya yang mampu membangun nilai-nilai moral dan membentuk karakter anak. Salah satunya adalah dengan metode pembiasaan.
Penelitian ini melakukan suatu kajian tentang metode pembiasaan kegiatan pagi ceria di MIN Sumurrejo Kota Semarang dalam usahanya untuk mewujudkan budaya sekolah. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana implementasi pembiasaan kegiatan Pagi Ceria dalam mewujudkan budaya sekolah di MIN Sumurrejo kota Semarang? (2) Apa substansi nilai/ karakter pada kegiatan Pagi Ceria di MIN Sumurrejo? Permasalahan tersebut dikaji menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi untuk kemudian dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) kegiatan pembiasaan Pagi Ceria di MIN yang dilakukan secara rutin dan continue dapat mewujudkan budaya sekolah di MIN Sumurrejo. Karena aktifitas yang sudah menjadi kebiasaan akan berubah menjadi habit yang akan muncul dengan sendirinya dan bahkan sulit untuk dihindari. (2) Dalam kegiatan Pagi ceria di MIN Sumurrejo Kota Semarang terdapat beberapa substansi nilai/ karakter yang diajarkan, diantaranya disiplin, jujur, religius, tanggung jawab, mandiri, gemar membaca, dan santun.