Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang saat ini sering digunakan oleh masyarakat dari semua kalangan dengan berbagai model/jenis yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Demikian halnya dengan masyarakat Muslim desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Penelitian ini akan menjawab dua pokok permasalahan sebagai berikut: (1) bagaimana perilaku konsumen masyarakat Muslim desa Sayung Kcaatan Sayung Kabupaten Demak dalam pembelian sepeda motor. (2) bagaimana perilaku konsumen masyarakat Muslim desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak dalam pembelian sepeda motor menurut teori konsumsi Islam.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengna pendekatan kualitatif, yang mengambil objek penelitian di desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Pemgumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan dat yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: pertama, perilaku konsumen masyarakat Muslim desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak dalam pembelian sepeda motor adalah sebagai berikut: (1) karena adanya faktor kebutuhan, yaitu sebagai alat transportasi, disamping itu juga ada faktor keinginan. (2) sepeda motor dapat membantu berbagai aktifitas/kegiatan sehari-hari mereka. (3) untuk usia remaja, sebagian dari dari mereka belum dapat membantu meningkatkan kualitas keberagamaan mereka. Dan (4) mereka terkadang mengganti sepeda motor dengan tujuan untuk memperlancar perjalanan dan kegiatan yang mereka lakukan. Tetapi sebagian dari mereka membeli sepeda motor karena mengikuti trend. Kedua, perilaku konsumen masyarakat Muslim desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak dalam pembelian sepeda motor ditinjau dari teori konsumsi Islam adalah sebagai berikut: (1) jumlah responden yang membeli sepeda motor dilakukan sesuai dengan konsep kebutuhan dalam Islam sebanyak 20%. (2) jumlah narasumber yang mengkonsumsi sepeda motor sesuai dengan konsep mashlahah sebanyak 30%. (3) masyarakat yang membeli sepeda motor berdasarkan final spending sebanyak 10%. Dan (4) yang mengkonsumsi sepeda motor dengan tawazun sebanyak 20%, gian dari mereka yang mengarah ke perilaku konsumtif sebanyak 20%, mereka mengganti sepeda motor karena keinginan mengikuti trend, padahal dalam Islam telah diajarkan untuk bersikap sederhana dan tidak berlebihan.