Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang dihadapi oleh siswa SMA Unggulan Nurul Islami Semarang, di antaranya adalah kurangnya minat dari siswa dalam mengikuti pelajaran dikarenakan guru mata pelajaran kurang menarik dalam menjelaskan mata pelajaran kepada siswa. Siswa cenderung lebih tertarik kepada hal-hal yang bersifat permainan, karena faktor dari kebiasaan sehari-hari yakni bermain handphone atau game online tanpa pengawasan orang tua siswa. Tidak hanya itu, siswa juga merasa senang apabila ada bapak atau ibu guru mata pelajaran yang tidak dapat hadir ke sekolah karena suatu hal, karena hal ini dapat membuat sebagian dari siswa asyik mengobrol atau bergurau dengan teman sebayanya. Kurangnya perhatian dan suasana kegiatan belajar yang monoton bahkan terkesan menjenuhkan dapat mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan intensitas layanan bimbingan belajar dengan motivasi belajar siswa SMA Unggulan Nurul Islami Semarang. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sedangkan responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 74 orang berasal dari seluruh siswa SMA Unggulan Nurul Islami Semarang. Teknik pengumpulan data penelitian diperoleh dengan skala, yakni skala intensitas mengikuti layanan bimbingan belajar dengan motivasi belajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik korelasi product moment.
Hasil dari penelitian ini bahwa ada hubungan intensitas mengikuti layanan bimbingan belajar dengan motivasi belajar. Hal tersebut terbukti dengan adanya hasil pengujian analisis uji korelasi product moment. Pada analisis tersebut nilai r hitung > r tabel yaitu sebesar 0,409 > 0,229. Hal ini berarti bahwa hipotesis diterima. Intensitas mengikuti layanan bimbingan belajar mempunyai hubungan yang sangat besar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini, bimbingan konseling Islam dapat dijadikan alternatif untuk guru bimbingan konseling yang dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Bimbingan belajar yang dilakukan guru bimbingan konseling dapat memanfaatkan metode bimbingan konseling Islam yaitu melalui metode langsung (bertatap muka) dengan siswa dan menggunakan metode tidak langsung dengan menyebarkan angket kesulitan belajar maupun angket sosiometri.