Kemiskinan menjadi masalah yang krusial sepanjang sejarah Indonesia. Pembangunan telah banyak dilakukan oleh pemerintah untuk mengurai kondisi tersebut, namun angka-angka kemiskinan setiap tahunnya masih cukup tinggi. Filantropi Islam menjadi instrumen alternatif yang diharapkan mampu menjadi solusi terhadap masalah kemiskinan dan masalah ekonomi. Implementasi manajemen dibutuhkan dalam program pendayagunaan dana filantropi Islam untuk mengentaskan kemiskinan dan memenuhi kewajiban pada mustahik. Strategi yang dipilih untuk mengoptimalkan zakat dalam pencapaian tujuan adalah dengan mengelola zakat secara produktif. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana proses implementasi Program Waralaba Sosial dalam Pemberdayaan Mustahik di Dompet Dhuafa Jawa Tengah dan Bagaimana respon mustahik Program Waralaba Sosial Dompet Dhuafa Jawa Tengah.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena penelitian ini lebih menekankan analisis terhadap suatu fenomena dan berorientasi untuk menjawab pertanyaan penelitian melalui cara berfikir formal dan argumentatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut dengan pendekatan manajemen dakwah, dengan tahapan analisis yaitu reduksi data, penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah pengelolaan Program Waralaba Sosial yang digagas oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah belum berjalan secara maksimal. Karena salah satu fungsi dalam manajemen yaitu penggerakan belum berjalan penuh dengan kosongnya salah satu posisi vital, yaitu pendamping program. Penanggung jawab program harus menanggung beban ganda, sedang penanggung jawab program mempunyai tugas lain yang harus dilaksanakan. Kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap outlet mustahik dilakukan dalam periode yang belum pasti. Pendampingan hanya bergantung pada pertemuan yang dilaksanakan satu bulan sekali. Objek evaluasinya terbatas pada kinerja mustahik. Pemberdayaan masyarakat yang menjadi tujuan dari dilaksanakannya Program Waralaba Sosial sudah tercapai dan sesuai dengan regulasi pengelolaan zakat Undang-Undang nomor 23 tahun 2011. Perubahan dari aspek ekonomi dapat dilihat dari progress report penjualan mustahik. Namun tidak dapat disangkal keberhasilan programnya belum tercapai 100 % karena adanya mustahik yang mengundurkan diri. Respon mustahik yang menjadi penerima manfaat Program Waralaba Sosial menunjukkan hasil yang positif. Perubahan tidak hanya dirasakan dalam aspek ekonomi dengan pendapatan yang meningkat, namun mustahik mengaku menjadi pribadi yang lebih terbuka dan mempunyai pemikiran yang lebih positif. Kecerdasan spiritual pun meningkat seperti lebih teratur sholatnya dan mempunyai kesempatan berbagi dengan sesama.