Ini dilatarbelakangi pentingnya ibadah bagi seorang Lansia yang dapat dihubungkan dengan perilaku dan sosial yang dilakukannya. Seiring peningkatan ibadah akan mempunyai nilai lebih dalam perilakunya. Dengan demikian, memberikan motivasi bagi Lansia untuk meningkatkan ibadah merupakan hal yang sangat penting.
Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, Untuk mengetahui arti penting ketaatan ibadah bagi Lansia di Panti Wredha Harapan Ibu, kedua, Untuk mengetahui Manajemen Dakwah dalam memotivasi ketaatan beribadah bagi Lansia di Panti Wredha Harapan Ibu. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pertama, apa arti penting ketaatan ibadah bagi Lansia di Panti Wredha Harapan Ibu, kedua, bagaimana Manajemen Dakwah dalam memotivasi ketaatan beribadah bagi Lansia di Panti Wredha Harapan Ibu.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, yaitu menyajikan data dengan cara menggambarkan kenyataan sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Ibadah terhadap Lansia di Panti Wredha Harapan Ibu yaitu sebagai pemberi ketenangan, rasa bahagia, terlindungi dan rasa sukses. Selain itu arti penting ibadah juga sebagai motivasi bagi Lansia dalam mendorong melakukan suatu aktivitas untuk menjadikan lebih disiplin dalam beribadah, mandiri, dan bertanggung jawab. 2) Manajemen Dakwah dalam memotivasi ketaatan beribadah bagi Lansia di Panti Wredha Harapan Ibu merupakan usaha pemberian nasehat yang dilakukan petugas penceramah dengan menggunakan ayat-ayat atau dalil-dalil Al-Qur’an dengan benar, sesuai dengan permasalahan yang sedang di hadapi oleh Lansia. Metode adalah hal yang tidak bisa ditinggalkan dalam melakukan Motivasi Islami bagi Lansia. Artinya mengetahui keadaan Lansia serta bisa menggunakan cara yang tepat dalam melakukan Motivasi, maka motivasi bisa dipastikan dapat mencapai tujuan. Motivasi ini dilakukan dengan cara face to face, artinya bahwa petugas penceramah memberikan arahan secara langsung terhadap Lansia. Adapun materi motivasi merupakan hal terpenting yang tidak boleh lepas dalam pelaksanaan kegiatan rohani. Karena dengan materi petugas penceramah bisa mengubah jiwa Lansia yang kurang baik menjadi baik dan yang sudah baik menjadi lebih baik. Oleh karena itu materi yang disampaikan petugas penceramah baik menyangkut masalah aqidah, ibadah, dan akhlak mempunyai pengaruh lebih baik bagi Lansia.