Apapun bentuk dari sebuah perusahaan pasti memerlukan seseorang untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seseorang yang menduduki posisi pemimpin di dalam suatu perusahaan bertanggungjawab atas perusahaan tersebut dan harus dapat mengemban tugas untuk melaksanakan kepemimpinannya agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan rencana. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk memimpin yaitu kemampuan untuk memotivasi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya. Hal tersebut akan menentukan efektivitas kepemimpinannya. Terdapat bermacam-macam gaya kepemimpinan, diantaranya adalah gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis, akan tetapi ada gaya kepemimpinan yang jarang dibicarakan bahkan seakan masyarakat melupakan gaya kepemimpinan tersebut, yaitu gaya kepemimpinan Islami yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Penulis melakukan penelitian ini pada Resto Khoja Kota Semarang yang merupakan restoran Islami dengan nuansa Arab dan India untuk mengetahui gaya kepemimpinan Islami dalam organisasi bisnis.
Dalam penelitian skripsi ini terdapat 2 (dua) rumusan masalah, yaitu: apa gaya kepemimpinan Islami yang Manajer Utama Resto Khoja pahami dan bagaimana cara Manajer Utama Resto Khoja mengimplementasikan gaya kepemimpinan Islami tersebut. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan data-data yang diperoleh dengan kata-kata ke dalam kategori tertentu untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Sumber data primer yang diperoleh oleh peneliti adalah hasil wawancara dengan Bapak Srimuryanto selaku Manajer Utama Resto Khoja, sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari wawancara dengan karyawan serta data dokumen Resto Khoja Kota Semarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan Islami Manajer Utama Resto Khoja adalah berifat kondisional, meliputi gaya kempemimpinan otoriter (keras dan tegas) ketika menerapkan Standar Oprasional Prosedur Resto Khoja, gaya kepemimpinan laissez faire ketika memberikan motivasi kapada karyawan agar mereka bekerja dengan baik serta terus mengembangkan kemampuan kerjanya dan gaya kepemimpinan demokratis ketika Manajer Utama Resto Khoja ingin menyelesaikan sebuah masalah Resto Khoja dengan menggunakan jawaban yang objektif.