Dakwah Islam dengan berbagai bentuknya telah mengantarkan Islam sebagai agama universal yang mudah diterima di berbagai belahan dunia. Secara makro, eksistensi dakwah Islam senantiasa bersentuhan dan bergelut dengan realitas yang mengitarinya. Namun patut disayangkan, selama ini dakwah dilakukan lebih banyak terkait dengan masalah hablum minallah (hubungan dengan Allah), hingga sering mengabaikan aspek hablum minannas (hubungan dengan manusia), padahal sebenarnya cakupan atau tema dakwah sangatlah luas. Masalah-masalah kepentingan umat seperti demokrasi, peningkatan sumber daya umat, peningkatan ekonomi, etos kerja, dan lain-lain jarang di singgung dalam dakwah sehingga dakwah tidak membumi.
Tema besar dalam penelitian ini adalah dakwah Islam dan demokrasi. Adapun secara spesifik membahas pemikiran strategi dakwah Muhammad Anis Matta dalam konteks demokratisasi di Indonesia. Pemasalahan yang diangkat dalam penelitian ini tentang bagaimana pemikiran strategi dakwah Muhammad Anis Matta dalam konteks demokratisasi di indonesia?
Penelitian ini merupakan penelitian literer sehingga termasuk jenis penelitian kualitatif. Sedangkan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan sosiologis. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer dalam penelitian ini diambil dari buku-buku yang telah ditulis oleh Muhammad Anis Matta. Sedangkan sumber data sekundernya ialah buku-buku, artikel, jurnal, file-file ceramah dan bahan-bahan kepustakaan lain yang ada relevansinya dengan penelitian ini. Adapun metode analisa data yang dipakai adalah diskriptif analisis.
Temuan dalam penelitian ini ialah: Pemikiran strategi dakwah yang digagas Muhammad Anis Matta dalam konteks demokratisasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial politik yang dialami bangsa Indonesia era Reformasi. Pemikiran Muhammad Anis Matta sebenarnya merupakan penjabaran dari empat tahapan dakwah Jamaah Tarbiyah dalam mengembangkan dakwahnya, yaitu; mihwar tandzimi (ideologisasi gerakan), mihwar sya’bi (sosialisasi gerakan), mihwar muasasi (kelembagaan politik), mihwar dauli (kelembagaan negara). Dari keempat tahapan dakwah itu era reformasi menjadi pintu masuk ke mihwar muasasi, dimana aktifitas dakwah ditujukan untuk melayani umat dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya ialah melalui pembentukkan partai politik.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dakwah dalam konteks demokratisasi, Muhammad Anis Matta memandang perlunya pendekatan holistik yang mengintegrasikan antara dakwah kultural dan struktural. Pendekatan ini mensyaratkan adanya strategi mobilisasi horisontal dan gerak verikal sekaligus. Mobilisasi horisontal dilakukan dengan; membangun basis sosial umat untuk menghadapi demokratisasi dan mencetak kepemimpinan umat. Adapun gerak vertikal dalam rangka mensukseskan dakwah melalui politik ditempuh dengan; memenangkan wacana publik, melakukan legislasi, menjamin terlaksananya hasil legislasi itu.